Selasa, 22 Mei 2012

Wakili Orang Tua, Ny. RE Nainggolan Ingatkan Peserta SNMPTN 2012 Tidak Salah Pilih


Simulasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang digelar Bimbingan Test/Bimbingan Belajar Medica di Pardede Hall Medan, Sabtu (19/5) dihadiri 7.500 siswa dari berbagai sekolah di Sumatera Utara. Simulasi SNMPTN yang ke-3 ini digelar dua kali, pagi hari dan siang hari.
Pembukaan acara, Panitia memberikan kata-kata motivasi kepada siswa-siswi yang ikut simulasi agar tetap optimis dan bersemangat dalam menjawab soal-soal. Berhasil dalam simulasi, dipastikan akan berhasil menempus salahs atu PTN di Indonesia.

Turut memberikan motivasi sekaligus sebagai wakil dari orangtua siswa dan siswi Ny. RE Nainggolan Br. Sihombing yang juga didampingi suami Dr. RE Nainggolan menyampaikan beberapa hal. Pertama, siswa-siswi yang ikut test simulasi dan akan ikut test SNMPTN jangan gegabah atau salah dalam memilih. Jangan karena ikut-ikutan teman, lantas memilih jurusan yang sama dengan temannya.Padahal, potensi yang ada di dalam diri kita bukan jurusan itu.

”Jangan nanti setelah menjalani perkuliahan jadi menyesal dan putus di tengah jalan,” tegasnya.
Kemudian, lanjut Ny. RE Nainggolan yang bernama lengkap Linda Mariany Br. Sihombing ini dalam menjawab soal-soal harus teliti, akurat, cepat dan tepat. Pastikan dalam menjawab soal-soal ujian nanti haruslah teliti dan akurat.

Selanjutnya, doa yang disampaikan oleh perwakilan Agama Islam dan dilanjutkan dengan doa dari Agama Kristen. Acara simulasi pun dimulai dengan tertib.

Di tempat terpisah, Ketua Panitia Pelaksana Bukti Sinaga, SPd didampingi Berdaulat Bakkara,SS dan Jhonris Manihuruk, SPd menegaskan bahwa simulasi ini adalah simulasi yang ketiga kalinya di gelar.

”Siswa-siswi yang mengikuti bimbingan di Medica kita motivasi dan pacu terus agar bisa bersemangat dalam belajar dan bisa dalam menjawab soal-soal SNMPTN nanti. Harapan kita, semua yang ikut simulasi kali ini bisa masuk di PTN. Hanya saja, layaknya dalam sebuah pertandingan selalu saja ada yang menang dan ada juga yang kalah,” paparnya.

Bimbingan Medica yang dipimpin dr. Reinhaard Silalahi ini terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab dan memecahkan soal-soal yang diupayakan mirip dan hampir sama dengan soal-soal yang diuji di SNMPTN.

Sementara Tokoh Masyarakat DR.RE Nainggolan mendorong siswa agar lebih proaktif dalam belajar dan teliti dalam menjawab soal-soal. Kemudian yang terpenting lagi adalah, dalam hal memilih jurusan dan universitas, siswa harus benar-benar membawakannya dalam doa agar pilihan yang nantinya dituju tidak salah arah.

Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH : Dr RE Nainggolan MM Tokoh Terbaik Batak


 Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH menyebutkan Dr RE Nainggolan MM merupakan tokoh terbaik masyarakat Batak sekarang ini. Pernyataan itu disampaikan oleh Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH saat mengawali sambutannya pada acara pelepasan kelas III SMAN 2 Soposurung, Balige, Sabtu (14/2). 
                “Mana Pak RE Nainggolan ? oh…dia hadir ?,  Dr RE Nainggolan MM ini adalah tokoh terbaik masyarakat Batak saat ini, dan ucapan saya ini tidak ada  unsur politik, dan saya tidak mengerti politik,” kata TB Silalahi seraya mendapat sambutan tepuk tangan dari para tamu yang hadir, seperti  Meneg BUMN Dahlan Iskan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof Dr Emil Salim (Mantan Menteri Lingkungan Hidup) beserta istri, wakil Menteri Pendidikan Winda Berlianti, Irjen Pol (Purn) Drs Edward Aritonang mantan Kapolda Jawa Tengah, Dirut KIM Gandhi Tambunan, mantan Disnakertrans Sumut Rapotan Tambunan, Mangantar Tambunan (pen gusaha), Ketua DPRDSU Saleh Bangun, Tahan Manahan Penggabean (anggota DPRDSU),  Bupati Humbahas Maddin Sihombing, Bupati Tobasa Kasmin Simanjuntak, Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Jadi Pane SPd  dan para undangan lainnya. 
                Demikian seusai acara peringatan HUT ke-4 TB Silalahi Center, ketika Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH mau masuk ke mobil pribadinya, kembali menyapa  Dr RE Nainggolan MM “ayo Gubernur”.  “Etah ….Gubernur ,  par  jolo au da ? (ayo Gubernur, duluan saya ya ?),” sapa Dr TB Silalahi SH sembari berlalu dan melambaikan tangannya kepada RE Nainggolan,yang  kemudian disambut kembali  dengan tepuk tangan oleh para pemuda dan pelajar yang ada di sekitarnya.
                Bahkan saat itu, para pelajar dan pemuda-pemudi serta para orangtua berlomba-lomba bersalaman dan juga meminta foto bersama dengan Dr RE Nainggolan MM.  “Ayo-ayo,  foto sama dengan Pak RE Nainggolan,  calon Gubernur kita,” kata beberapa pelajar maupun para orangtua ketika melihat Dr RE Nainggolan MM saat mau menuju mobil pribadinya yang ingin pulang ke Medan.  Walaupun banyak yang antri ingin berfoto, RE Nainggolan tetap melayaninya dengan senang hati ditambah senyum sebagaimana ciri khasnya selama ini.  
                Setelah setengah jam berfoto dan berdialog dengan warga, pelajar dan pemuda  yang hadir pada acara peringatan HUT ke-4 TB Silalahi center, Sabtu itu, RE Nainggolan kemudian menaiki mobilnya, sembari dielu-elukan masyarakat sekitar  dengan  kalimat “Hidup RE Nainggolan, hidup Direktur Hidup Pusera (Pusat Study Ekonomi Rakyat),” seru mereka.
Seruan yang sama juga kembali diterima oleh Dr RE Nainggolan MM saat berhenti di Desa Tambunan, Balige untuk istirahat. “Horas amang RE Nainggolan ( Horas Bapak RE Nainggolan ?),” kata salah seorang marga Simanjuntak ketika melihat RE Nainggolan di  Desa Tambunan, Balige.  Lalu RE Nainggolan pun menyapa, “Horas Amang, sehat do kabar mu amang  ? (Horas Pak, apakah bapak sehat-sehat juga ?)”.

Setelah itu, RE Nainggolan pun berdialog dengan masyarakat sekitar  yang lambat laun semakin banyak mengerumuni. Tapi beberapa saat berdialog tiba-tiba seorang pemuda setempat  mendekati RE Nainggolan lalu berseru, “Hidup RE Nainggolan, hidup Pusera”, yang kemudian disambut RE Nainggolan dengan senyum dan menyalam pemuda tersebut. Pemuda itu, meminta agar RE Nainggolan mau maju jadi calon Gubernur pada Pemikada Gubsu tahun 2013. Karena dirinya ingin Provinsi Sumut ini dapat dipimpin oleh seorang nasionalis seperti Dr RE Nainggolan MM, juga iktelektualnya sangat teruji, baik di bidang birokrasi maupun yang lainnya. Itu juga sudah terbukti saat RE Nainggolan menjabat Bupati Tapanuli Utara maupun sebagai Sekdaprovsu.

Setelah beberapa saat berbincang-bincang  sembari menampung aspirasi masyarakat sekitar, RE Nainggolan pun kembali ke Medan Sabtu sore itu.(M35)

YSKI dan Pemkab Deliserdang Gelar Operasi Katarak Gratis Bagi Masyarakat Kurang Mampu


*Pembina YSKI Dr RE Nainggolan MM : Di Asean, Indonesia Paling TerTinggi Ditemukan Pederita Katarak

Yayasan Surya Kebenaran Indonesia (YSKI) bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang, Rumah Sakit Patar Asih, Perdami Sumut dan Sidomuncul gelar operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu, Minggu (1/4) di Rumah Sakit Patar Asih, Lubuk Pakam, Deliserdang. Kegiatan sosial itu menargetkan akan mengoperasi sekitar 500 masyarakat kurang mampu di wilayah Deliserdang sekitarnya.

Dalam acara pembukaan Pembina YSKI Dr RE Nainggolan MM dalam sambutannya mengatakan, kalau di tingkat negara-negara Asean, saat ini Indonesia paling tertinggi ditemukan penderita katarak mata. “Jadi dari 240 ribu penderita buta di Indonesia, diakibatkan oleh katarak mata, jadi kita sangat bersyukur kegiatan ini dapat terlaksana. Dengan adanya kegiatan operasi gratis katarak ini, para penderita katarak yang ada di Deliserdang dapat terbantu, terutama bagi warga yang kurang mampu,” kata RE Nainggolan.

Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars, Pengurus YSKI drg Annita, relawan YSKI Jadi Pane SPd dan Jansen Lase, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) cabang Sumut dr. Hj. Ariani Atiatul Amra SpM, Ratna Widiyawati (General Operasi Produk Sidomuncul), Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip, Wakil Dirut RS Patar Asih dr Horas Rajaguguk, anggota DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit, MC Donny Damara dan lain-lain.

RE Nainggolan juga menjelaskan, kalau YSKI sejak beberapa tahun lalu sudah melakukan kegiatan yang sama di seluruh wilayah Sumut, seperti Deliserdang, Medan, Binjai, Langkat, Karo, Tapanuli, Simalungin, Siantar, Sergai dan lain-lain.

“YSKI bukan saja melakukan operasi katarak mata tapi juga melakukan kegiatan pengobatan gratis lainnya, seperti operasi bibir sumbing dan langit-langit, hernia, operasi pembuatan anus kepada bayi, pengukuran dan pemasangan kaki/tangan pengganti (palsu), pembagian kacamata baca gratis dan lain-lain. Hingga kini YSKI telah memberikan pengobatan gratis kepada 28 ribu warga kurang mampu tanpa memandang suku, agama dan status maupun golongan,” kata RE Nainggolan.

Dalam kesempatan itu, RE Nainggolan juga menyampaikan pujiannya kepada Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars yang konsisten terhadap kesehatan masyarakatnya, selain pendidikan dan infrastruktur di wilayah Deliserdang.

 “Dimana ada kegiatan pengobatan gratis di  Deliserdang, Bupati Amri Tambunan selalu hadir, kalaupun berhalangan Wakil Bupati H Zainuddin Mars datang menggantikannya,” puji RE Nainggolan.

Sementara Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars mengatakan, kalau kesehatan merupakan salah satu program utama disamping pendidikan dan pembangunan insfrastruktur diDeliserdang.<span style="">&nbsp; </span>“Memang kemampuan dana dari Pemkab Deliserdang tidak begitu banyak, makanya kami mengajak para donator maupun instansi terkait lainnya dalam menyelanggarakan pengobatan gratis seperti sekarang ini, bukan untuk operasi katarak saja, tapi juga pengobatan umum lainnya. Kami juga membuka pintu bagi donator lainnya untuk penyelenggaraan seperti ini,” papar H Zainuddin Mars.

H Zainuddin Mars menjelaskan, dari 1,7 juta penduduk Deliserdang 5,34 persen diantaranya adalah penduduk miskin. “Dari Rp 2 triliun APBD tahun 2012 sebanyak 19 persen untuk kesehatan,” katanya, seraya berharap kerjasama seperti ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Sedangkan Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip mengatakan, pihaknya membuka diri untuk kegiatan-kegiatan social seperti ini kedepannya. “Karena itu, Perdami cabang Sumut siap secara bersama-sama menurunkan angka kebutaan di Sumut,” sambung dr. Hj. Ariani Atiatul Amra SpM.

Dia mengatakan, kalau angka kebutaan masih tinggi di Indonesia, , sebanyak 50 persen penyebab kebutaan yang diderita masyarakat Indonesia karena penyakit katarak . “ Akibatnya produktivitas kinerja mereka pun menurun dan biaya pemeliharaan mata meningkat. Dengan kegiatan sosial ini, maka kita dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk kembali mandiri dan produktivitas kinerjanya kembali meningkat,” katanya.

Ratna sendiri menuturkan, kalau pihaknya sudah melakukan kegiatan social seperti ini di 77 kota di Indonesia, termasuk di Kota Lubuk Pakam, Deliserdang. “Sebelumnya di Lombok, kami berhasil melakukan operasi kepada 200 penderita katarak, dan di Lubuk Pakam ini kita menargetkan 500 orang operasi bagi penderita katarak,” ujarnya, seraya mengatakan, kalau tahun 2012 ini pihaknya menargetkan 12 ribu penderita katarak bisa dioperasi dengan bekerjasama 130 rumah sakit di Indonesia.

“Ini bisa kita lakukan jika kita semua bersatu dan bekerjasama dalam pelaksanaannya,” kata Ratna mengakhiri.

Sabtu, 07 April 2012

PGI Wilayah Sumut Gelar Diskusi Panel RUU – KUB


Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Sumatera Utara (PGI Wilayah Sumut) menggelar acara Diskusi Panel dengan panelis Ir. Sukur Nababan (anggota DPR RI) berhalangan hadir, Sahat Sinaga, SH, M.Kn (Sekjen DPP PDS) dan Jerry Sumampow, STh (Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI) dipandu moderator Drs.Penyabar Nakhe membahas tentang Rancangan undang-undang Kerukunan Umat Beragama di Gedung PGI Wilayah Sumut Jalan Slamet Ketaren Medan, Sabtu (17/3).

Sebelum diskusi, acara diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pdt. Enida Girsang, MTh, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Umum PGI W SU Pdt. Dr.Jamilin Sirait yang menyampaikan latar belakang diadakannya diskusi tersebut adalah ketika umat Kristen dan masyarakat agama lainnya mengkritisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/MDN-MAG/1969 dan meminta agar SKB tersebut dicabut, karena tidak sesuai dengan UUD 1945 pasal 29, tetapi yang terjadi adalah SKB itu semakin ditingkatkan menjadi Peraturan Bersama (Perber) Menag dan Mendagri Nomor 9 tahun 2006/Nomor 8 tahun 2006 yang lebih dikenal dengan Peraturan Bersama Menteri (PBM).

“Akibat dari PBM No. 9/8 tahun 2006, membuat semakin terasa sulitnya mendirikan rumah ibadah, khususnya di kalangan umat Kristiani, sehingga teriakan demi teriakan dilontarkan agar Perber/PBM dicabut, tetapi yang terjadi justru akan diterbitkannya Undang-undang Kerukunan  Umat Beragama (UU-KUB),”paparnya.

Dikhawatirkan, lanjut Jamilin Sirait, apabila UU-KUB ditetapkan oleh DPR dan diberlakukan oleh Pemerintah, maka bukan tidak mungkin masyarakat Indonesia akan terkotak-kotak berdasarkan agama. Adapun maksud diadakannya panel diskusi ini agar gereja-gereja di Sumatera Utara secara umum dan anggota PGI secara khusus, duduk bersama berdiskusi menyikapi rencana UU-KUB yang tidak berapa lama lagi akan masuk dalam agenda DPR RI.

Setelah kata sambutan, Ketua Umum PGI Jamilin Sirait membuka secara resmi acara diskusi panel yang menghadirkan wakil-wakil dari gereja denominasi yang ada di Sumut. Terlihat hadir Ephorus GKPA Pdt. AB Marpaung, STh, Toga Sianturi, Marasal Hutasoit, Pdt. Hotman Hutasoit dan Bendahara PGI Pdt. Lucas Timotheus. Ada juga wakil dari gereja Bala Keselamatan, BNKP, ONKP, GPdI, GBKP serta gereja lainnya.

Tokoh Masyarkat Dr. RE Nainggolan turut diundang dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya RE Nainggolan sangat mengapresiasi adanya kepedulian dari tokoh dan pimpinan gereja yang melakukan diskusi panel tentang RUU-KUB yang sebentar lagi akan dibahas di DPR RI.

“Kerukunan umat beragama di Sumatera Utara sebenarnya sudah sangat baik. Adanya upaya dari pemerintah untuk memberlakukan UU – KUB  ke depan kerukunan antar umat beragama semakin harmonis dan terjaga secara berkesinambungan. Kerukunan juga dilandasi dengan sikap toleran dan tanpa diskriminasi,” tandas RE Nainggolan.

Setelah sambutan, panitia memberikan cenderamata kepada tokoh masyarakat RE Nainggolan, panelis Sahat Sinaga dan Jerry Sumampow berupa ulos. Ulos langsung diserahkan oleh Ketum PGI W SU, Hotman Sirait dan Pendeta Sitanggang.

Selanjutnya, panelis pertama Jerry Sumampow, STh (Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI) menyampaikan materinya. Dalam materinya menekankan bagaimana kita memperkokoh pilar-pilar agama untuk saling menguatkan didalam menjaga kerukunan umat beragama. Sementara Sahat Sinaga, SH, M.Kn (Sekjen DPP PDS) dalam materinya “Negara Melindungi Segenap Bangsa Indonesia” menyampaikan dengan perkembangan akhir-akhir ini terhadap kehidupan beragama di Indonesia tanggapan terhadap adanya rancangan undang-undang kerukunan umat beragama harus disikapi bahwa sesungguhnya yang diperlukan saat ini adalah perlindungan yang pasti dari negara dan pemerintah kepada setiap warga negara tanpa pandang bulu untuk melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.

Sebagai bangsa yang majemuk, lanjut Sahat Sinaga, sesungguhnya bangsa Indonesia telah terbiasa dan menjadi budaya hidup bersama dan bekerja sama dengan sesama anak bangsa yang berbeda agama atau kepercayaannya.

Salah seorang peserta panelis Ephorus GKPA Pdt. Adolf Bastian Marpaung menyampaikan bahwa adanya rencana pemerintah memberlakukan UU – KUB perlu dikaji lebih dalam. Bukankah selama ini kerukunan umat beragama di Indonesia sudah berjalan dengan baik ? Kerukunan yang dibungkus dalam bingkai budaya juga sudah berjalan sangat harmonis di beberapa daerah di Sumatera Utara.

“Kalau pun pada akhirnya UU – KUB ini diberlakukan, kita berharap jangan jadi menciptakan hal-hal yang membuat warga negara menjadi terkotak-kotak menurut agama dan kepercayaannya saja,”tuturnya.

Ratusan Orang Hadiri Pengobatan Gratis YSKI dengan GBKP Klasis Kampung Lalang


Memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan adalah perbuatan mulia. Di jaman sekarang, sangat sedikit orang-orang yang menaruh kepedulian terhadap sesama yang kurang beruntung atau masyarakat dari kelompok kurang mampu. Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang didirikan dengan visi misi membantu masyarakat kurang mampu terus melakukan kegiatan social seperti pengobatan gratis, pemeriksaan mata gratis, pemberian kaca mata gratis, operasi katarak, pemberian kaki dan tangan pengganti serta kegiatan sosial lainnya.

Kali ini, YSKI menggandeng Forum Diskusi Kemah Kaleb Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Kampung Lalang. Pemeriksaan dan pemberian kaca mata gratis digelar di Jambur Diakon GBKP Klasis Kampung Lalang, Jalan Setia Budi Gang Kenanga Medan, Rabu (21/3) kemarin.

Ada ratusan orang yang hadir dalam acara tersebut dan berasal dari berbagai latar belakang. Seperti disampaikan Pembina YSKI Dr RE Nainggolan bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan YSKI adalah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dimana pun mereka berada tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan.

“Ketika kita melihat teman atau saudara kita yang tidak punya kaki dan tidak punya tangan, segera informasikan ke YSKI. Karena YSKI akan berupaya untuk membantu memberikan bantuan serta membuatkan kaki dan tangan pengganti. Ketika kita melihat ada keluarga kurang mampu sakit dan tidak sanggup untuk memeriksakan diri ke dokter, hubungi YSKI mudah-mudahan bisa dibantu,” paparnya.

Selain Dr. RE Nainggolan, rombongan YSKI lainnya yang juga ikut dalam bakti sosial tersebut adalah drg. Annita, Pdt. Jansen Lase serta tim dokter mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Sumatera Utara. Rombongan disambut hangat oleh masyarakat dan pengurus Forum Diskusi Kemah Kaleb GBKP Klasis Kampung Lalang Nabari Ginting serta pengurus lainnya.

Lebih lanjut RE Nainggolan menyampaikan bahwa pengobatan gratis dan pemberian kaca mata juga sudah dilaksanakan di Kabanjahe dan dalam waktu dekat akan melakukan operasi mata katarak serta penyerahan kaki dan tangan pengganti yang telah diukur beberapa waktu lalu.

Setelah menyampaikan sambutan, RE Nainggolan mendekati masyarakat yang akan mengikuti pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan mata. RE Nainggolan juga berkesempatan menyalami masyarakat yang duduk dengan tertib menunggu giliran.

Sementara Wakil Ketua Forum Diskusi Kemah Kaleb GBKP Klasis Kampung Lalang Nabari Ginting menegaskan bahwa masyarakat yang hadir dalam acara tersebut berasal dari beberapa daerah di Kota Medan dan Deli Serdang. Seperti dari Kuta Limbaru, Pancur Batu, Tuntungan dan dari daerah lainnya yang masuk dalam Klasis Kampung Lalang.
”Dalam waktu dekat Forum Diskusi Kemah Kaleb akan menggelar kursus kepemimpinan diaken tahap pertama dengan menghadirkan diaken dari 5 Klasis GBKP. Kemudian, menjalankan program pembuatan kamar mandi dan program=program lainnya yang dapat meringankan beban jemaat,” katanya.

Pemeriksaan dan pengobatan gratis kali ini, kata Nabari Ginting tidak membeda-bedakan latar belakang agama, suku dan golongan. Kalau ada tetangga atau teman jemaat yang membutuhkan pertolongan, jemaat boleh membawanya. Karena sesuai dengan misi YSKI dan GBKP melayani dan memberikan pertolongan bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

RE Nainggolan : Kondisi Masyarakat Sekarang tidak Terlepas dari Tanggungjawab Gereja


Tokoh masyarakat Sumatera Utara yang juga mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Dr. RE Nainggolan,MM dalam sambutannya pada acara Wisuda V Sekolah Tinggi Theologia Paulus Medan Program Pasca Sarjana di Hotel Danau Toba International Medan, Sabtu (3/3) lalu mengatakan bahwa kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini tidak terlepas dari tanggungjawab gereja.

“Banyak tantangan yang dihadapi gereja belakangan ini, dengan diwisudanya 120 orang sarjana strata-2 dari STT Paulus Medan diharapkan dapat menjadi penyejuk dan ke depan dapat menghadapi kehidupan yang lebih baik. Lulusan yang hari ini telah menyelesaikan studinya akan menjadi tokoh masyarakat dalam membawa masyarakat lebih dekat kepada Tuhan,”kata RE Nainggolan.

Setelah menyampaikan sambutan, Ketua STT Paulus Medan Pater Dr. CP Manalu,MTh didampingi Direktur STT Paulus Medan Pdt. Dr. Sozisochi Lase, D.Th menyerahkan cenderamata berupa ulos kepada tokoh masyarakat RE Nainggolan. Dalam kesempatan itu Dr. CP Manalu menyampaikan bahwa keluarga besar STT Paulus memberangkatkan Dr. RE Nainggolan untuk ikut maju dalam pemilihan gubernur  tahun 2013 nanti. Ulos juga diberikan kepada tokoh masyarkat dan undangan lainnya.

Kali ini, STT Paulus telah melepas 120 lulusan S-2 Jurusan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Theologi. Dari seratusan jumlah lulusan ini, enam orang diantaranya lulus dengan predikat Cum Laude, dan berasal dari denominasi gereja di Sumatera Utara.

Ketua Panitia Wisuda  Adolfina Elisabeth Koamesakh,MTh,MHum menyampaikan bahwa ada beberapa kekhususan dan keunikan dalam wisuda kali ini. Antara lain perbedaan umur, suku, denominasi gereja dan latar belakang pekerjaan membuat warna indah bagi STT Paulus Medan.

“Ini membuktikan bahwa STT Paulus Medan sangat mencintai perbedaan dan perbedaan yang secara alami ini telah menjadi ciri khas setiap individu,”paparnya.

Kemudian, Ketua STT Paulus Medan  Pater Dr. CP Manalu,MTh dalam sambutannya menegaskan bahwa perkuliahan selama kurang lebih 2 tahun telah merajut tali kasih persaudaraan antara wisudawan dengan dosen, staf dan pegawai di STT Paulus Medan.

“Bertitik tolak dari kebanggaan kami telah mendidik para lulusan dengan segala upaya, maka kami sekarang tidak galau dan kuatir mengutus Anda untuk pergi dan menghasilkan buah,” tandasnya.

Sebelum penyerahan ijazah para wisudawan, Dr. Jason Lase,MSi menyampaikan orasi ilmiahnya tentang pendidik dan pelayan Kristen yang innovative. Dalam orasinya, Jason Lase menekankan pentingnya melakukan inovasi dalam pelayanan dan membangun tubuh Kristus.

“Jadilah pelayan yang mendidik umat dengan penuh kasih dan mendidik umat agar tidak pernah puas dengan hasil yang sudah dicapai. Lulusan yang hari ini diwisuda juga jangan pernah merasa puas dengan hasil yang didapat. Proses belajar bagi kita adalah sepanjang hayat. Teruslah berinovasi dalam melakukan pelayanan di tengah-tengah masyarkat dan gereja,” tandasnya.

Selama 30 Tahun M Nurdin Merindukan Kaki Pengganti



Beberapa warga Deliserdang penderita cacat dan tuna netra, mengaku merasa bahagia. Pasalnya, Pembina Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) Dr RE Nainggolan MM dan Bupati Deliserdang H Amri Tambunan menggelar acara pemasangan dan pengukuran kaki/tangan palsu (pengganti), serta pemberian tongkat kepada tuna netra, Senin (27/2) di Kantor Dinas Sosial Pemkab Deliserdang.


Rasa haru dan bahagia diutarakan M Nurdin (58) penjual buah saat menerima kaki palsu dari RE Naninggolan dan Bupati Deliserdang diwakili Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars. M Nurdin menuturkan, dirinya sudah 30 tahun merindukan kaki pengganti. “Kalau beli saya tidak mampu Pak, karena saya hanya penjual buah dan hasilnya tidak seberapa,” kata M Nurdin sembari berlinang air mata saat menerima kaki palsu tersebut dari RE Nainggolan.

Dia menceritakan, kalau kakinya cacat akibat ditabrak truk 30 tahun lalu di Firdaus Rampah, Serdang Bedagai (Sergai) saat berjualan buah. “Saya sempat frustasi, namun berkat dorongan dari keluarga, saya kembali tegar menghadapi cobaan ini dan berharap suatu saat memiliki kaki pengganti. Mimpi itu kenyataan berkat RE Nainggolan dan Amri Tambunan,” katanya seraya mengucapkan terimakasih berulang-ulang kepada kedua tokoh Sumut tersebut.

M Nurdin datang ke acara pelayanan gratis tersebut dari adiknya seorang guru SMA. “Padahal banyak orang kaya yang memiliki harta berlimpah tapi hanya sedikit yang memiliki kepedulian, seperti RE Nainggolan dan Amri Tambunan,” ujarnya.

Senada juga disampaikan para warga lainnya yang datang mengukur dan memasang kaki/tangan palsu pada hari itu seraya berharap acara itu dapat berlanjut terus.

RE Nainggolan menyampaikan, dirinya sangat bangga terhadap Bupati Deliserdang H Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars yang konsen dan peduli terhadap kesehatan warganya, khususnya warga Deliserdang yang menderita cacat dan tuna netra. “Berkat dukungan dari Bupati Deliserdang H Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars dalam menyediakan tempat di Kantor Dinas Sosial Deliserdang ini, kegiatan yang mulia ini dapat terselenggara dengan baik,” paparnya.

Mantan SekdaPropsu ini menjelaskan, kalau YSKI sudah berdiri 7 tahun lalu dan telah memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat Sumut sebanyak 100.000 orang lebih, seperti pemberian kaki dan tangan palsu, operasi bibir sumbing/langit-langit, katarak, pembuatan lubang anus pada bayi, pemberian kaca mata baca gratis, operasi hernia, dan lain-lain.

RE menjelaskan, kalau dalam waktu dekat YSKI juga akan menggelar pengobatan gratis, khususnya bagi penderita katarak di Lubuk Pakam. “Pada 1 April 2012 kita akan melakukan operasi katarak di Rumah Sakit Patar Asi. Silahkan datang dan segara daftar ke Rumah Sakit Patar Asi dengan gratis,” himbau RE Nainggolan.

Kemudian, lanjut R E Nainggolan, skrining katarak atau pra operasi di Araskabu pada 8 Maret 2012, Pasar Melintang pada 15 Maret 2012, Galang pada 22 Maret 2012, Perbaungan (Simpang Penara) pada 29 Maret 2012, di Klinik Balai Pengobatan Bethel Lubuk Pakam pada 31 Maret 2012.

Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars menyampaikan ucapan terimakasih kepada YSKI dan Pembina YSKI Dr R E Nainggolan MM. “Karena mayarakat Deliserdang khususnya yang kurang mampu sekian lama menunggu uluran seperti ini, dan baru terwujud pada Senin ini. Kami juga berharap kerja sama ini berjalan terus, dan tentunya bukan juga pengobatan gratis lainnya,” harapnya.

Tangisan Haru Warnai Penyerahan Kaki dan Tangan Pengganti di Karo


Pembina Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) Dr. RE Nainggolan menyampaikan bahwa YSKI hadir untuk kemanusiaan dan kegiatan sosial. YSKI hadir pasca gempa dan tsunami di Aceh 2004 lalu dan sampai hari ini masih terus berkiprah di pelayanan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.  Yayasan ini hadir bergerak dengan cepat ketika mendengar ada warga yang tertimpamusibah dan bencana.

“Seperti kebakaran di Medan beberapa waktu lalu, YSKI langsung turun ke lokasi untuk memberikan makan malam, makan pagi dan makan siang kepada masyarakat yang tertimpa musibah di Gang Bakung dan Gang Seto Medan. Bantuan keperluan sehari-hari mereka juga kita berikan,” paparnya.

Kegiatan sosial lainnya, kata RE Nainggolan dilaksanakan di beberapa tempat termasuk di Lubuk Pakam, Tapteng dan Tanjung Balai. Ini semua dilakukan murni untuk kemanusiaan dan menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Dalam pengukuran dan penyerahan kaki tangan pengganti kepada warga kurang mampu di Karo, YSKI bekerja sama dengan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Kantor Moderamen GBKP Jalan Pala Bangun Kabanjahe, Selasa (28/2).

Koordiator tim YSKI yang turun ke Kabanjahe Pdt.Jansen Lase menegaskan bahwa penyerahan kaki dan tangan pengganti dilakukan setelah beberapa waktu lalu melakukan pengukuran, sementara untuk yang diukur kali ini akan diserahkan hasilnya (kaki dan tangan penggantinya) satu atau dua bulan ke depan.

“Ada banyak kegiatan yang dilakukan YSKI di beberapa tempat di Sumatera Utara, seperti Kabanjahe, bulan Maret akan mengadakan pemeriksaan mata dan operasi mata katarak bekerjasama dengan salah satu rumah sakit di Karo. Rabu (29/2) Tim YSKI turun ke Tanjung Balai dan selanjutnya ke daerah lainnya di Sumatera Utara,” paparnya.

Ketua Moderamen GBKP Pdt. Matius Panji Barus, MTh didampingi Kepala Bidang Diakonia Pdt. Agustinus P Purba, STh dan Pdt. Em. B Tarigan, STh menegaskan bahwa kerjasama GBKP dengan YSKI bukan hanya hari ini saja, tapi akan berlanjut dengan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

“Kepada hamba-hamba Tuhan yang melayani di GBKP kita himbau untuk memberitahu kepada jemaatnya bahwa GBKP dan YSKI mengadakan kegiatan sosial membantu warga kurang mampu,” papar Pdt. Matius Panji Barus.

Sementara Sekretaris Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Drs. Agustin Pandia, MSi menegaskan bahwa setiap program yang bersingungan dengan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan di Tanah Karo akan dibantu oleh Pemkab dalam beberapa hal seperti pengadaan lokasi dan bantuan lainnya.

“Kita sangat berterimakasih masih ada orang-orang yang menaruh kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu, seperti pemberian bantuan kaki dan tangan pengganti serta operasi katarak yang akan digelar dalam waktu dekat,” tandasnya.

Pada saat penyerahan bantuan kaki dan tangan pengganti oleh Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan secara simbolis kepada Ketua moderamen GBKP Pdt. Matius Panji Barus, MTh untuk dipasangkan pada warga yang berhak mendapat bantuan. Sepat Muli Sembiring (38) salah seorang penerima kaki pengganti sebelah kanan merasa sukacita karena sudah 4 tahun ia tidak punya kaki kanan akibat kecelakaan sewaktu bawa angkot di Jalan Medan –Aceh. Ayah lima anak ini menangis saat RE Nainggolan dan Matius Panji Barus menuntunnya berjalan.

Tangisan haru mewarnai peyerahan kaki dan tangan pengganti kepada warga yang telah diukur sebelumnya. “Terimakasih telah menaruh perhatian pada kami,” hanya kalimat ini yang terucap dari warga yang mendapat bantuan kaki dan tangan pengganti yang diserahkan YSKI bekerjasama dengan GBKP.

Rabu, 29 Februari 2012

Capping Day Akbid Dewi Maya Medan “Sumut Masih Kekurangan Bidan, Terutama di Daerah”


KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr. Chandra Syafei, SpOG yang diwakili oleh drg. Wan Jauhari, MARS bahwa Sumatera Utara masih sangat kekurangan tenaga perawat dan bidan, terutama di daerah-daerah. Hanya saja, masih banyak lulusan bidan atau perawat yang memilih bekerja di kota dan sangat sedikit yang mau di tempatkan di daerah.
                Hal itu disampaikan Wan Jauhari dalam sambutannya pada acara Capping Day Akademi Kebidanan Dewi Maya di Garuda Plaza Hotel, Kamis (23/2).
                “Dengan pelaksanaan capping day hari ini, berarti akan ada 2,5 tahun ke depan yang akan lulus menjadi bidan. Dan menurut peraturan menteri, setelah lulus menjadi bidan akan ada lagi ujian kompetensi untuk menjadi bidan yang profesional ,” paparnya.
Wakil dari Kopertis Wilayah I Sumut – Aceh Renita Manurung menyampaikan agar ke depan beberapa perguruan tinggi atau akademi yang mendidik bidan dan perawat benar-benar menempa mereka menjadi lulusan yang profesional dibidangnya.
                “Kopertis juga memberikan kesempatan kepada akademi dan perguruan tinggi untuk mengajukan mahasiswanya yang berprestasi untuk mendapatkan beasiswa dari Dikti dengan proses administrasi yang jelas,” tandasnya.
Sementara mewakili Tokoh Masyarakat yang hadir ada Dr. RE Nainggolan, Rapotan Tambunan, drg Annita, pihak Yayasan Dewi Maya Kompol Jonius Taripar Hutabarat, Neny Angelina Purba, SSi,MPd, Direktur Akbid Dewi maya Juwita Fransiska Purba dan beberapa anggota DPRD Taput.
RE Nainggolan dalam sambutannya mengingatkan mahasiswa agar lebih giat dalam studi. Menghadapi pasar global sekarang, mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi harus menguasai bahasa Inggris dan bahasa computer (teknologi computer). Kalau sudah bisa menguasai bahasa dan teknologi, akan menjadi nilai tambah dan nilai jual yang sangat menjanjikan.
“Mudah-mudahan ke depan,lulusan Akbid Dewi Maya semakin lebih baik dan siap mengabdi di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.
Sebelum kata-kata sambutan, acara diawali dengan prosesi capping day dan penjelasan tentang apa itu capping day. Seperti dibacakan oleh Direktur Akbid Dewi Maya Juwita Fransiska, capping day adalah  Hari Penyematan Cap sebagai simbol bahwa para mahasiswa – mahasiswi Akbid Dewi Maya telah siap untuk mengabdikan diri pada dunia kesehatan dan merupakan awal bagi mereka untuk memperoleh pengalaman lapangan untuk di tugaskan di Rumah sakit, klinik, puskesmas dan ditengah-tengah masyarakat.
Juwita juga membacakan riwayat Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910), pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistic yang dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia.
“Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris,” tuturnya.
Setelah pembacaan riwayat Florence, acara dilanjutkan dengan pemasangan cap kepada 52 orang mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan satu semester. Pada kesempatan itu, mahasiswa berprestasi dengan IP tertinggi juga mendapat penghargaan dari Yayasan (Nur Fatmawati IP 3,87, Siti Nurhayati IP 3,76 dan Fuzi Meutia Wardani IP 3,72). Kemudian 10 orang mahasiswa tingkat 2 dan 3 juga mendapatkan beasiswa dari yayasan dan Kopertis.
Kata sambutan mewakili mahasiswa disampaikan dalam bahasa Inggris oleh Fuzi Meutia, sambutan dari Ketua Yayasan Neny Angelina Purba, SSi,MPd mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di lingkungan Akbid Dewi Maya Medan, ada juga sambutan mewakili orang tua dan persembahan lagu dari mahasiswa-mahasiswi Akbid Dewi Maya Medan.

YSKI dan Pemko Medan Serahkan Alat Bantu Dengar


YAYASAN Surya Kebenaran Internasional (YSKI) melalui Pembinanya Dr. RE Nainggolan, MM, drg. Annita bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menyerahkan alat bantu dengar kepada Sugihartono (38) warga Pasar II Marelan di Klinik Bestari Petisah Medan, Rabu (22/2).

Pemberian alat bantu dengar kepada warga kurang mampu dilakukan berdasarkan laporan dari Kepala Klinik Bestari dr. H. Indra Gunawan dan dr. Patar LH Lumbanraja, SpTHT kepada YSKI. Awalnya, Sugihartono datang untuk memeriksa kesehatannya ke Klinik Bestari, dari hasil diagnosa dokter diperoleh kesimpulan bahwa Sugihartono mengalami gangguan pendengaran dan masih bisa ditolong dengan alat bantu dengar.

“Dengan pemberian alat bantu dengar ini, mudah-mudahan Sugihartono dapat menikmati hidup yang lebih baik, dapat mendengar, berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga,” papar RE Nainggolan.

Program-program pemberian bantuan kepada warga kurang mampu masih akan terus berlanjut. Dalam waktu dekat YSKI juga akan melakukan operasi katarak di Deli Serdang, pemberian kaki pengganti dan tangan pengganti di Deli Serdang dan Karo.

Sementara Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menegaskan program-program untuk mensejahterakan masyarakat akan tetap mendapat dukungan. Baik yang dilakukan oleh Pemko Medan sendiri maupun yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga seperti YSKI.

“Walikota dan Wakil Walikota sangat mendukung program-program yang berkaitan dengan kesehatan. Program kita di lapangan juga banyak yang dilakukan bersentuhan langsung dengan warga yang membutuhkan,” tandasnya.  

YSKI Bedah Rumah Warga Kurang Mampu di Parapat


Sesuai dengan misinya, membantu masyarakat yang kurang mampu dan yang membutuhkan bantuan dalam pengobatan maupun yang tertimpa musibah, rombongan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang dipimpin langsung Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan,MM dan drg. Annita, Kamis (16/2) lalu memberikan bantuan kepada Tiurma Br Gultom (65), seorang janda yang ditinggal suaminya (Alm. Situmorang) warga Lingkungan I Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon Kabupaten Simalungun. 

Kedatangan rombongan YSKI diluar dugaan Tiurma Br Gultom, dan menyambut rombongan dengan penuh sukacita. “Terimakasih Tuhan, akhirnya berkat-Mu datang juga,” demikian disampaikan Tiurma seraya meneteskan air mata.

Penasehat YSKI yang juga Direktur Pusat Studi Ekonomi Rakyat (Pusera) Dr. RE Nainggolan didampingi pengurus YSKI drg. Annita, Jadi Pane, Pendeta Resort HKBP Parapat Pdt. Anggiat SP Hutauruk menyampaikan tujuan kedatangan mereka adalah untuk membantu membedah (memperbaiki) rumah tempat tinggal Tiurma Br Gultom agar lebih layak huni.

Dalam kesempatan itu, drg. Annita menyerahkan bantuan tahap awal untuk modal pembangunan rumah sebesar Rp. 20 juta yang diterima langsung oleh Panitia Jubileum HKBP Resort Parapat Parlindungan Marpaung dan Bendahara Luat Gurning untuk dipergunakan dalam pembangunan tahap awal rumah tempat tinggal Tiurma Br Gultom yang memiliki 8 orang anak dan 30 orang cucu.

“Sesuai dengan gambar yang telah dirancang sebelumnya, kami dari jemaat HKBP sebagai penanggungjawab pembangunan rumah Tiurma br Gultom akan membedah rumah yang sekarang agar lebih layak huni. Untuk pengerjaannya akan dibantu oleh Naposo Bulung (muda-mudi) HKBP dan muda-mudi Katolik Parapat,” papar Parlindungan Marpaung.

Karena, lanjutnya, dari hasil survey selama ini di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Tiurma br Gultom layak menerima bantuan, sebab dia tinggal bersama anak-anak dan menantunya serta beberapa orang cucu.

Sementara RE Nainggolan mengingatkan Tiurma Br Gultom agar selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan jangan mudah berputus asa. “Sebab, karunia dan rejeki bisa saja datang dari mana-mana, asalkan kita tabah dan sabar. Jangan lupa, agar tetap berpegang teguh pada ajaran firman Tuhan. Kali ini, kami hanya bisa berbagi rasa dan sedikit menolong dengan membedah rumah gubuk ibu Tiurma agar lebih nyaman di tempati,” kata RE Nainggolan.

Setelah penyerahan bantuan, Pdt. Anggiat SP Hutauruk memimpin doa bersama sekaligus mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mendoakan rombongan YSKI maupun RE Nainggolan yang telah menaruh perhatian kepada warga kurang mampu di Parapat.


Kamis, 23 Februari 2012

YSKI Bantu Korban Kebakaran Gang Seto

PASCA kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan A R Hakim Gang Seto Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area-Medan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menyerahkan bantuan keperluan sehari-hari, Selasa (21/2) kemarin. 



Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan, drg. Annita serta pengurus lainnya langsung turun ke lokasi dan melihat langsung korban kebakaran yang ditampung di tenda darurat.  Rombongan dari YSKI diterima langsung oleh Lurah Tegal Sari II Sukreni S, Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti dan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjutak.

“Hari ini, kita memberikan bantuan keperluan korban kebakaran mulai dari makanan, susu hingga keperluan lainnya, seperti selimut,odol, tikar, sabun mandi dan yang lainnya. Kita juga memberikan mereka makan pagi, siang dan malam sebanyak 200 bungkus,” kata Nainggolan.

Sementara Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari II Sukreni S  menjelaskan bahwa dari pendataan yang dilakukan pasca kebakaran yang terjadi di Gang Seto Jalan Arief Rahman Hakim Medan, Minggu (19/2) lalu menghabiskan 18 rumah warga atau 23 kepala keluarga (KK). Ini berarti 125 orang kehilangan tempat tinggal.

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan MM mengaskan, mudah-mudahan bantuan yang diberikan YSKI ini dapat meringankan beban para korban dan membangkitkan semangat korban agar tidak larut dalam kesedihan.

YSKI : Memberi Air Ketika Ada Orang yang Kehausan


Menolong orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan pamrih adalah perbuatan mulia. Di jaman sekarang, sangat sedikit orang-orang yang menaruh kepedulian terhadap sesama yang kurang beruntung atau masyarakat dari kelompok kurang mampu. Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang didirikan dengan visi misi membantu masyarakat kurang mampu tetap komit untuk mencari kantong-kantong kemiskinan, mendata warga yang membutuhkan “pertolongan” dalam hal pengobatan dan tertimpa bencana.

Minggu, 19 Februari 2012 lalu, YSKI bekerjasama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Sumatera Utara, Pemko Medan melakukan operasi katarak terhadap 75 orang penderita buta katarak di RSU Bandung Jalan Mistar Medan.

Pembina YSKI Dr RE Nainggolan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan YSKI adalah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dimana pun mereka berada.

“Ketika kita melihat teman atau saudara kita yang tidak punya kaki dan tidak punya tangan, segera informasikan ke YSKI. Karena YSKI akan berupaya untuk membantu memberikan bantuan serta membuatkan kaki dan tangan pengganti. Kemarin, YSKI yang dikoordinir oleh drg. Annita sudah melakukan pengukuran terhadap warga yang merindukan kaki dan tangan pengganti di Kecamatan Medan Petisah,”paparnya.

Pemberian kaki dan tangan pengganti, lanjut Nainggolan seperti memberikan air ketika ada orang yang kehausan dan memberi sedikit makanan ketika ada orang yang kelaparan. Sama halnya dengan operasi katarak terhadap penderita buta katarak, memberikan harapan baru bagi mereka untuk menyongsong dunia yang semakin terang.

Lebih lanjut RE Nainggolan menegaskan bahwa dalam tahun ini YSKI berencana akan mengoperasi 1.000 orang penderita buta katarak di Sumatera Utara bekerjasama dengan Perdami, Pemko Medan dan lembaga lainnya. Kali ini melakukan operasi terhadap 75 orang penderita katarak 3000 orang yang mengikuti pemeriksaan.

“Sebagian besar penderita katarak yang dioperasi berasal dari Kota Medan seperti dari Belawan, Labuhan dan lingkungan sekitar rumah sakit. Ada juga dari Tebingtinggi, Labuhan Batu dan Aceh," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menegaskan apa yang dilakukan YSKI akan didukung oleh Pemko Medan. Karena, YSKI tidak saja berpartisipasi untuk operasi katarak akan tetapi kegiatan sosial lainnya seperti pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi, pemeriksaan ibu hamil dan lain sebagainya. Ini satu bentuk kepedulian yang sangat perlu diapresiasi.

“Dari 1000 orang target penderita katarak yang akan dioperasi, diharapkan sebagian besarnya berasal dari Kota Medan. Karena Medan memiliki penduduk terpadat dan berdasarkan pendataan memiliki warga yang menderita katarak,” kata Edwin.

Mewakili pihak rumah sakit, drs. Ahmad Fuad didampingi pemilik RSU Bandung Hj. Zaniyar Ginting menyampaikan bahwa setiap tahun ada sekitar 240 ribu orang yang terkena ancaman kebutaan. Dari jumlah penduduk Indonesia saat ini ada sekitar 3 juta orang yang menderita kebutaan. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu ada tindakan operasi kepada warga yang terkena katarak dan terancam mengalami kebutaan sebanyak 5.000 orang dari satu juta jiwa.  

Rabu, 15 Februari 2012

Sukses Gelar Acara di Stadion Teladan Medan


Panitia Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II Dibubarkan

SETELAH sukses menggelar acara di Stadion Teladan Medan Minggu (9/10) tahun lalu, Panitia Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II menyampaikan laporannya dihadapan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Bonar Napitupulu, Ketua Nasional Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Edwin P Situmorang SH MH dan unsur panitia serta jemaat yang hadir di Gereja HKBP Moria Jalan Sei Mencirim Medan, Sabtu (11/2) lalu.


Diawali dengan acara kebaktian meliputi lagu pujian, koor dan khotbah yang dibawakan Pdt. Julasber G. Silaban,MTh dari 1 Korintus 15 : 58. Dimana dalam khotbahnya, pendeta Silaban menekankan ”Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Pesta Jubileum sudah selesai, lanjutnya tapi tugas untuk tetap bergiat di dalam pekerjaan Tuhan tak pernah selesai.


Selanjutnya, Ketua Panitia Nasional Edwin P Situmorang membacakan nama-nama panitia inti Pesta Jubileum 150 tahun HKBP Wilayah II untuk maju ke depan sekaligus membacakan surat keputusan panitia nasional secara resmi membubarkan panitia wilayah II yang antara lain Ketua Umum Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II Dr RE Nainggolan MM, Sekjen Jadi Pane SPd, Wakil Ketua Jongkers Tampubolon,  Bendaha Basta Siahaan, Ketua Harian Rapotan Tambunan, drg Natalina Hutabarat MKes, Ferlin H Nainggolan, Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Pdt S M P Marpaung, Kompol Jonius  Taripar Hutabarat, dr Horas Rajagukguk SpB serta panitia lainnya.


Setelah dibubarkan, Ketua Panitia Wilayah II Dr. RE Nainggolan bersama Penasehat Lundu Panjaitan menyerahkan buku laporan pertanggungjawaban panitia dan memberikan penghargaan berupa pin kepada Ephorus dan Ketua Nasional. Selanjutnya, Dr. RE Nainggolan bersama Rapotan Tambunan dan Jongkers Tampubolon selaku panitia Diakonia tahun 2009 juga menyerahkan tanah seluas 10 hektar di kawasan Sembahe kepada Ephorus untuk dimanfaatkan menjadi kawasan pelatihan dan pendidikan diakonia.

Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat yang telah mendukung suksesnya Jubileum 150 tahun HKBP, seperti Pemerintah Provinsi Sumut, Pemko Medan,YSKI dan organisasi lainnya.  Kepada Panitia yang telah berhasil dalam menjalankan tugasnya, penghargaan paling besar adalah dari Tuhan. 

Sebelumnya, Ketum Panitia Nasional Edwin P Situmorang SH MH juga menyampaikan  terimakasih kepada semua elemen yang telah ikut berpartisipasi suksesnya acara Pesta Jubileum 150 tahun HKBP.

Sementara R E Nainggolan dalam sambutannya memaparkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan panitia mulai dari pembentukan panitia sampai berlangsungnya acara di Stadion Teladan Medan. Secara khusus, RE Nainggolah menggaris bawahi program kemanusiaan yang dilakukan panitia bekerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang pada acara pembubaran itu dihadiri oleh drg.Annita, telah menjangkau banyak masyarakat kurang mampu di berbagai daerah.

“Mudah-mudahan, apa yang telah diperbuat oleh panitia dan YSKI dapat bermanfaat bagi jemaat dan kita semua. Kerjasama dengan YSKI tidak hanya sebatas pesta tapi terus berlanjut demi untuk meringankan beban masyarakat yang kurang beruntung,” tandasnya.

Selesai acara pembubaran panitia, acara ramah tamah dan makan bersama digelar di rumah keluarga Dr. Januari Siregar, SH,M.Hum  dan dihibur oleh artis Batak Joel Simorangkir.

Keluarga Besar Nainggolan Bantu Korban Kebakaran



Keluarga Besar Nainggolan (KBN) Boru, Bere dan Ibebere Sumut menaruh perhatian kepada korban kebakaran Gang Bakung, Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area. Untuk meringankan beban korban, Ketua Dewan Penasehat KBN Dr RE Nainggolan beserta pengurus KBN lainnya memberikan bantuan 10 ton beras dan langsung diterima oleh salah seorang wakil masyarakat Aliong didampingi Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti dan Lurah Tegal Sari I Batara Harahap.


Pengurus KBN yang ikut menyerahkan bantuan adalah J Nainggolan, Anggota DPRD Medan CP Nainggolan, Anggota DPRD Sumut Robert Nainggolan, Mangido Nainggolan, Vivico Nainggolan, Hitler Nainggolan, Sahat Nainggolan, Frans Nainggolan serta pengurus lainnya.


Dalam sambutannya, RE Nainggolan menyampaikan  bahwa bantuan yang diberikan oleh KBN jangan dinilai dari jumlahnya, tapi ketulusan hati KBN membantu warga yang membutuhkan.  Karena, lanjutnya apa yang dirasakan korban kebakaran Gang Bakung juga dirasakan oleh KBN.


“Itu sebabnya KBN datang hari ini untuk memberikan bantuan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara kami yang terkena musibah kebakaran. Semoga tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan,” paparnya.


Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari I Batara Girsang menegaskan bahwa jumlah korban kebakaran 124 KK atau 542 jiwa dengan jumlah rumah yang terbakar 88 unit.

Sementara Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjuntak menyampaikan bahwa sejak terjadinya kebakaran, BPBD langsung berkoordinasi dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan, dan semua bantuan dapat didistribusikan dengan baik.

Jumat, 10 Februari 2012

Pasca Kebakaran Gang Bakung : YSKI Bantu Pengobatan dan Keperluan Sehari-hari



PASCA kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan A R Hakim Lingkungan XII Gang Bakong Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area-Medan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menyerahkan bantuan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta bantuan keperluan sehari-hari, Rabu (8/2) kemarin. 

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan, Pdt. R Bambang Jonan (Gembala Sidang GBI), drg. Annita serta pengurus lainnya langsung turun ke lokasi dan melihat langsung korban kebakaran yang ditampung di tenda darudar dan rumah-rumah warga sekitar. 

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjutak menegaskan bahwa sejak terjadi kebakaran BPBD Kota Medan langsung turun ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan. Sampai hari ini, bantuan yang diberikan sudah disalurkan dengan baik, dimana Pemko Medan bekerjasama dengan pihak ketiga.

“Keperluan korban kebakaran mulai dari makanan, susu hingga keperluan lainnya, seperti selimut,odol sudah terpenuhi. Hingga saat ini kita pastikan tidak ada korban yang kekurangan bantuan untuk makanan dan keperluan lainnya. Termasuk untuk kebutuhan anak-anak dan balita,” kata Hanna.

Sementara Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari I Batara Harahap  menjelaskan bahwa dari pendataan yang dilakukan diketahui jumlah korban kebakaran mencapai 124 KK atau 542 jiwa dengan rumah terbakar 88 unit.

Dalam kesempatan itu, YSKI memberikan bantuan makan siang dan malam. Selain itu ada juga bantuan berupa selimut, odol, sabun, handuk, ember, roti dan keperluan rumah tangga lainnya. 

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan MM mengaskan, mudah-mudahan bantuan yang diberikan YSKI ini dapat meringankan beban para korban dan membangkitkan semangat korban agar tidak larut dalam kesedihan.

Selain memberikan bantuan makanan, YSKI juga mendirikan posko dan memberikan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan gratis bagi para korban. Lebih lanjut, RE Nainggolan mengingatkan agar tidak terulang kembali peristiwa seperti ini, perlu ada ketegasan dari pemerintah untuk memberlakukan gang kebakaran.(rel/ht) 

Rabu, 08 Februari 2012

Peringati HUT ke-60 : FK USU dan YSKI Gelar Bakti Sosial di Tapsel dan Madina


DALAM rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-60, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) jalin kerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menggelar acara bakti sosial dan pengobatan gratis di Sipirok, Padangsidimpuan dan Penyabungan (Tapsel dan Madina).
Untuk mendukung bakti sosial dan pengobatan gratis ini, Pembina YSKI Dr. R E Nainggolan bersama pengurus YSKI drg. Annita menyerahkan bantuan berupa kaca mata baca dan tongkat untuk tuna netra. Dukungan lainnya, tim YSKI akan ikut langsung terjun ke lapangan untuk membantu tim FK USU termasuk untuk mendata masyarakat yang membutuhkan kaki palsu dan tangan palsu.
Bantuan YSKI diterima langsung oleh Dekan FK USU Prof. Gontar A Siregar, Pudek II dr. Zaimah Tala MS, SpGK, Pudek III dr. Muhammad Rusda, SpOG (K), Ketua Panitia Bakti Sosial dr.Syah Mirsya Warli, SpU serta unsur panitia dan beberapa orang mahasiswa di Ruang Pudek II FK USU, Sabtu (28/1) lalu.
Ketua Panitia dr. Syah Mirsya Warli, Sp.U menegaskan bahwa acara bakti sosial akan diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis, pengobatan gratis, operasi katarak, operasi bibir sumbing, deteksi dini kanker payudara dan prostat, pemeriksaan THT, pemberian kaca mata serta kegiatan lainnya.
“Bakti sosial dilaksanakan selama 4 hari sejak Senin (31/1) di Sipirok, Padangsidimpuan dan Penyabungan. Ada sekitar 182 personil dosen dan mahasiswa yang turun langsung melaksanakan bakti sosial di dua kabupaten ini,” paparnya.
Dengan adanya bantuan kaca mata, tongkat untuk tunanetra dan pemberian kaki palsu serta tangan palsu dari YSKI, kata Dekan FK USU Prof. Gontar A Siregar akan memberi dampak besar bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.
“Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut agar masyarakat dari kelompok kurang mampu dan kesulitan dalam memenuhi biaya pengobatan dapat terbantu,” papar Siregar.
Sementara Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan menegaskan bahwa program YSKI ke depan adalah tetap mengedepankan kepedulian terhadap sesama manusia ciptaan Tuhan, terutama dari kalangan kurang mampu. Tahun 2011 lalu, ada sekitar 198 ribu orang yang telah mendapatkan bantuan pengobatan dan yang lainnya dari YSKI.
“Kegiatan sosial yang telah kita lakukan antara lain memberikan kaki palsu, tangan palsu, kursi roda, pangkas rambut untuk lansia, pemberian kaca mata baca, tongkat untuk tunanetra dan bentuk bantuan sosial lainnya,” papar Nainggolan.





RE Nainggolan : Maksimalkan Peran Serta Masyarkat Memajukan Pendidikan


PERMASALAHAN dunia pendidikan kita saat ini, khususnya Sumatera Utara sangat kompleks. Ada banyak hal yang perlu dibenahi di sektor ini. Mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan perguruan tinggi perlu ada terobosan-terobosan baru untuk mengubah paradigma dan cara pandang kita terhadap dunia pendidikan. Semua elemen saat ini harus memiliki kepedulian yang sungguh-sungguh dalam membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Demikian disampaikan Direktur Pusat Studi Ekonomi Rakyat (Pusera) DR. RE Naingolan, MM dengan makalahnya “Peran Pemerintah dalam Pembangunan Pendidikan” pada acara Seminar Pendidikan Internasional yang diselenggarakan STIE-LMII di Aula Dinas Pendidikan Provsu, Sabtu (28/1) lalu.

Lebih lanjut RE Naingolan mengatakan, dulu beberapa dosen kita banyak yang diundang untuk menjadi tenaga pengajar di Malaysia. Sekarang justru terbalik, banyak dosen kita yang akhirnya belajar dan melanjutkan pendidikannya ke Malaysia.Walaupun sampai hari ini masih ada mahasiswa Malaysia yang belajar ke Indonesia untuk program-program tertentu.

“Permasalahan di sektor pendidikan antara lain masih kurangnya perhatian kesejahteraan pada guru-guru di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana, masih adanya kelompok masyarakat miskin yang belum memperoleh akses pendidikan, kurikulum pendidikan yang belum mangacu pada kondisi lokal, masih adanya tenaga pendidik tidak relevan dengan latar belakang pendidikan, masih banyak masyarakat yang belum berpartisipasi atau tidak peduli dengan pelaksanaan pendidikan, karena  isu pendidikan gratis   yang digunakan sebagai senjata untuk tidak  berpartisipasi,” paparnya.

Upaya-upaya untuk memaksimalkan peran serta masyarakat terhadap dunia pendidikan, lanjutnya dapat dilakukan dengan sikap peduli dan menegur ketika melihat siswa berkeliaran di mall, bolos sekolah atau tidak sekolah. Kemudian perusahaan-perusahaan besar bisa menunjukkan kepeduliannya lewat program CSR seperti memberikan beasiswa,” tandasnya.

Sumatera Utara, tambahnya, yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan seni budayanya dapat melakukan pembaharuan kurikulum berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keragaman peserta didik dan potensi daerah, serta diversifikasi jenis pendidikan secara profesional seperti di daerah Samosir perlu ada SMK dengan kecakapan khusus bidang industri kreatif, serta daerah-daerah yang memiliki potensi lainnya.

Disamping itu, pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap kinerja kelembagaan sehingga peran dan tanggung jawab sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan makin nyata. Pemerintah juga harus terus memikirkan kebijakan-kebijakan baru yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan, dalam kondisi seperti ini pemerintah juga harus melakukan evaluasi-evaluasi terhadap undang-undang tentang pendidikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam membangun dunia pendidikan.

Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa itu dibuka oleh Ketua STIE – LMII M. Kardy Sitanggang, SE,MSi dan menghadirkan pembicara Dr. TH Lumban Raja SE, MSi dengan materi “Paradigma Percepatan Pembangunan Daerah” dipandu moderator Jonson Rajagukguk, S.Sos, MAP. Sesi kedua ada Prof. H. Aldwin Surya, SE,MPd,Ph.D dengan materi “Sistim Pendidikan Indonesia untuk Menghasilkan SDM Berkualitas”, Dato’ Zainal Abidin (Malaysia) dengan materi “Komitmen Malaysia Membasmi Kemiskinan Secara Konsisten Melalui Pendidikan dan Latihan Secara Bersepadu”, Dr. Ir. HD Melva Sitanggang, MSi “Peran Pendidikan dalam Perencanaan SDM Menuju Peningkatan Kualitas Hidup Manusia” dan dipandu moderator Gunar Nainggolan,MPd.

Ketua Panitia Dr. TH Lumban Raja didampingi Wakil Ketua Ramses Simanullang, SE,MSi dan Sekretaris Lestari Malau, S.Pd,M.Hum menegaskan bahwa seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara.

“Harapan kita, dengan seminar ini mahasiswa bisa menambah wawasan dan memberikan masukan terhadap perbaikan pendidikan di Indonesia,” tandas Lumban Raja.