Rabu, 29 Februari 2012

Capping Day Akbid Dewi Maya Medan “Sumut Masih Kekurangan Bidan, Terutama di Daerah”


KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr. Chandra Syafei, SpOG yang diwakili oleh drg. Wan Jauhari, MARS bahwa Sumatera Utara masih sangat kekurangan tenaga perawat dan bidan, terutama di daerah-daerah. Hanya saja, masih banyak lulusan bidan atau perawat yang memilih bekerja di kota dan sangat sedikit yang mau di tempatkan di daerah.
                Hal itu disampaikan Wan Jauhari dalam sambutannya pada acara Capping Day Akademi Kebidanan Dewi Maya di Garuda Plaza Hotel, Kamis (23/2).
                “Dengan pelaksanaan capping day hari ini, berarti akan ada 2,5 tahun ke depan yang akan lulus menjadi bidan. Dan menurut peraturan menteri, setelah lulus menjadi bidan akan ada lagi ujian kompetensi untuk menjadi bidan yang profesional ,” paparnya.
Wakil dari Kopertis Wilayah I Sumut – Aceh Renita Manurung menyampaikan agar ke depan beberapa perguruan tinggi atau akademi yang mendidik bidan dan perawat benar-benar menempa mereka menjadi lulusan yang profesional dibidangnya.
                “Kopertis juga memberikan kesempatan kepada akademi dan perguruan tinggi untuk mengajukan mahasiswanya yang berprestasi untuk mendapatkan beasiswa dari Dikti dengan proses administrasi yang jelas,” tandasnya.
Sementara mewakili Tokoh Masyarakat yang hadir ada Dr. RE Nainggolan, Rapotan Tambunan, drg Annita, pihak Yayasan Dewi Maya Kompol Jonius Taripar Hutabarat, Neny Angelina Purba, SSi,MPd, Direktur Akbid Dewi maya Juwita Fransiska Purba dan beberapa anggota DPRD Taput.
RE Nainggolan dalam sambutannya mengingatkan mahasiswa agar lebih giat dalam studi. Menghadapi pasar global sekarang, mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi harus menguasai bahasa Inggris dan bahasa computer (teknologi computer). Kalau sudah bisa menguasai bahasa dan teknologi, akan menjadi nilai tambah dan nilai jual yang sangat menjanjikan.
“Mudah-mudahan ke depan,lulusan Akbid Dewi Maya semakin lebih baik dan siap mengabdi di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.
Sebelum kata-kata sambutan, acara diawali dengan prosesi capping day dan penjelasan tentang apa itu capping day. Seperti dibacakan oleh Direktur Akbid Dewi Maya Juwita Fransiska, capping day adalah  Hari Penyematan Cap sebagai simbol bahwa para mahasiswa – mahasiswi Akbid Dewi Maya telah siap untuk mengabdikan diri pada dunia kesehatan dan merupakan awal bagi mereka untuk memperoleh pengalaman lapangan untuk di tugaskan di Rumah sakit, klinik, puskesmas dan ditengah-tengah masyarakat.
Juwita juga membacakan riwayat Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910), pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistic yang dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia.
“Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris,” tuturnya.
Setelah pembacaan riwayat Florence, acara dilanjutkan dengan pemasangan cap kepada 52 orang mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan satu semester. Pada kesempatan itu, mahasiswa berprestasi dengan IP tertinggi juga mendapat penghargaan dari Yayasan (Nur Fatmawati IP 3,87, Siti Nurhayati IP 3,76 dan Fuzi Meutia Wardani IP 3,72). Kemudian 10 orang mahasiswa tingkat 2 dan 3 juga mendapatkan beasiswa dari yayasan dan Kopertis.
Kata sambutan mewakili mahasiswa disampaikan dalam bahasa Inggris oleh Fuzi Meutia, sambutan dari Ketua Yayasan Neny Angelina Purba, SSi,MPd mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama di lingkungan Akbid Dewi Maya Medan, ada juga sambutan mewakili orang tua dan persembahan lagu dari mahasiswa-mahasiswi Akbid Dewi Maya Medan.

YSKI dan Pemko Medan Serahkan Alat Bantu Dengar


YAYASAN Surya Kebenaran Internasional (YSKI) melalui Pembinanya Dr. RE Nainggolan, MM, drg. Annita bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menyerahkan alat bantu dengar kepada Sugihartono (38) warga Pasar II Marelan di Klinik Bestari Petisah Medan, Rabu (22/2).

Pemberian alat bantu dengar kepada warga kurang mampu dilakukan berdasarkan laporan dari Kepala Klinik Bestari dr. H. Indra Gunawan dan dr. Patar LH Lumbanraja, SpTHT kepada YSKI. Awalnya, Sugihartono datang untuk memeriksa kesehatannya ke Klinik Bestari, dari hasil diagnosa dokter diperoleh kesimpulan bahwa Sugihartono mengalami gangguan pendengaran dan masih bisa ditolong dengan alat bantu dengar.

“Dengan pemberian alat bantu dengar ini, mudah-mudahan Sugihartono dapat menikmati hidup yang lebih baik, dapat mendengar, berkomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga,” papar RE Nainggolan.

Program-program pemberian bantuan kepada warga kurang mampu masih akan terus berlanjut. Dalam waktu dekat YSKI juga akan melakukan operasi katarak di Deli Serdang, pemberian kaki pengganti dan tangan pengganti di Deli Serdang dan Karo.

Sementara Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menegaskan program-program untuk mensejahterakan masyarakat akan tetap mendapat dukungan. Baik yang dilakukan oleh Pemko Medan sendiri maupun yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga seperti YSKI.

“Walikota dan Wakil Walikota sangat mendukung program-program yang berkaitan dengan kesehatan. Program kita di lapangan juga banyak yang dilakukan bersentuhan langsung dengan warga yang membutuhkan,” tandasnya.  

YSKI Bedah Rumah Warga Kurang Mampu di Parapat


Sesuai dengan misinya, membantu masyarakat yang kurang mampu dan yang membutuhkan bantuan dalam pengobatan maupun yang tertimpa musibah, rombongan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang dipimpin langsung Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan,MM dan drg. Annita, Kamis (16/2) lalu memberikan bantuan kepada Tiurma Br Gultom (65), seorang janda yang ditinggal suaminya (Alm. Situmorang) warga Lingkungan I Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon Kabupaten Simalungun. 

Kedatangan rombongan YSKI diluar dugaan Tiurma Br Gultom, dan menyambut rombongan dengan penuh sukacita. “Terimakasih Tuhan, akhirnya berkat-Mu datang juga,” demikian disampaikan Tiurma seraya meneteskan air mata.

Penasehat YSKI yang juga Direktur Pusat Studi Ekonomi Rakyat (Pusera) Dr. RE Nainggolan didampingi pengurus YSKI drg. Annita, Jadi Pane, Pendeta Resort HKBP Parapat Pdt. Anggiat SP Hutauruk menyampaikan tujuan kedatangan mereka adalah untuk membantu membedah (memperbaiki) rumah tempat tinggal Tiurma Br Gultom agar lebih layak huni.

Dalam kesempatan itu, drg. Annita menyerahkan bantuan tahap awal untuk modal pembangunan rumah sebesar Rp. 20 juta yang diterima langsung oleh Panitia Jubileum HKBP Resort Parapat Parlindungan Marpaung dan Bendahara Luat Gurning untuk dipergunakan dalam pembangunan tahap awal rumah tempat tinggal Tiurma Br Gultom yang memiliki 8 orang anak dan 30 orang cucu.

“Sesuai dengan gambar yang telah dirancang sebelumnya, kami dari jemaat HKBP sebagai penanggungjawab pembangunan rumah Tiurma br Gultom akan membedah rumah yang sekarang agar lebih layak huni. Untuk pengerjaannya akan dibantu oleh Naposo Bulung (muda-mudi) HKBP dan muda-mudi Katolik Parapat,” papar Parlindungan Marpaung.

Karena, lanjutnya, dari hasil survey selama ini di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Tiurma br Gultom layak menerima bantuan, sebab dia tinggal bersama anak-anak dan menantunya serta beberapa orang cucu.

Sementara RE Nainggolan mengingatkan Tiurma Br Gultom agar selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan jangan mudah berputus asa. “Sebab, karunia dan rejeki bisa saja datang dari mana-mana, asalkan kita tabah dan sabar. Jangan lupa, agar tetap berpegang teguh pada ajaran firman Tuhan. Kali ini, kami hanya bisa berbagi rasa dan sedikit menolong dengan membedah rumah gubuk ibu Tiurma agar lebih nyaman di tempati,” kata RE Nainggolan.

Setelah penyerahan bantuan, Pdt. Anggiat SP Hutauruk memimpin doa bersama sekaligus mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mendoakan rombongan YSKI maupun RE Nainggolan yang telah menaruh perhatian kepada warga kurang mampu di Parapat.


Kamis, 23 Februari 2012

YSKI Bantu Korban Kebakaran Gang Seto

PASCA kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan A R Hakim Gang Seto Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Area-Medan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menyerahkan bantuan keperluan sehari-hari, Selasa (21/2) kemarin. 



Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan, drg. Annita serta pengurus lainnya langsung turun ke lokasi dan melihat langsung korban kebakaran yang ditampung di tenda darurat.  Rombongan dari YSKI diterima langsung oleh Lurah Tegal Sari II Sukreni S, Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti dan Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjutak.

“Hari ini, kita memberikan bantuan keperluan korban kebakaran mulai dari makanan, susu hingga keperluan lainnya, seperti selimut,odol, tikar, sabun mandi dan yang lainnya. Kita juga memberikan mereka makan pagi, siang dan malam sebanyak 200 bungkus,” kata Nainggolan.

Sementara Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari II Sukreni S  menjelaskan bahwa dari pendataan yang dilakukan pasca kebakaran yang terjadi di Gang Seto Jalan Arief Rahman Hakim Medan, Minggu (19/2) lalu menghabiskan 18 rumah warga atau 23 kepala keluarga (KK). Ini berarti 125 orang kehilangan tempat tinggal.

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan MM mengaskan, mudah-mudahan bantuan yang diberikan YSKI ini dapat meringankan beban para korban dan membangkitkan semangat korban agar tidak larut dalam kesedihan.

YSKI : Memberi Air Ketika Ada Orang yang Kehausan


Menolong orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan pamrih adalah perbuatan mulia. Di jaman sekarang, sangat sedikit orang-orang yang menaruh kepedulian terhadap sesama yang kurang beruntung atau masyarakat dari kelompok kurang mampu. Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang didirikan dengan visi misi membantu masyarakat kurang mampu tetap komit untuk mencari kantong-kantong kemiskinan, mendata warga yang membutuhkan “pertolongan” dalam hal pengobatan dan tertimpa bencana.

Minggu, 19 Februari 2012 lalu, YSKI bekerjasama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Sumatera Utara, Pemko Medan melakukan operasi katarak terhadap 75 orang penderita buta katarak di RSU Bandung Jalan Mistar Medan.

Pembina YSKI Dr RE Nainggolan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan sosial yang dilaksanakan YSKI adalah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dimana pun mereka berada.

“Ketika kita melihat teman atau saudara kita yang tidak punya kaki dan tidak punya tangan, segera informasikan ke YSKI. Karena YSKI akan berupaya untuk membantu memberikan bantuan serta membuatkan kaki dan tangan pengganti. Kemarin, YSKI yang dikoordinir oleh drg. Annita sudah melakukan pengukuran terhadap warga yang merindukan kaki dan tangan pengganti di Kecamatan Medan Petisah,”paparnya.

Pemberian kaki dan tangan pengganti, lanjut Nainggolan seperti memberikan air ketika ada orang yang kehausan dan memberi sedikit makanan ketika ada orang yang kelaparan. Sama halnya dengan operasi katarak terhadap penderita buta katarak, memberikan harapan baru bagi mereka untuk menyongsong dunia yang semakin terang.

Lebih lanjut RE Nainggolan menegaskan bahwa dalam tahun ini YSKI berencana akan mengoperasi 1.000 orang penderita buta katarak di Sumatera Utara bekerjasama dengan Perdami, Pemko Medan dan lembaga lainnya. Kali ini melakukan operasi terhadap 75 orang penderita katarak 3000 orang yang mengikuti pemeriksaan.

“Sebagian besar penderita katarak yang dioperasi berasal dari Kota Medan seperti dari Belawan, Labuhan dan lingkungan sekitar rumah sakit. Ada juga dari Tebingtinggi, Labuhan Batu dan Aceh," tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi MSc menegaskan apa yang dilakukan YSKI akan didukung oleh Pemko Medan. Karena, YSKI tidak saja berpartisipasi untuk operasi katarak akan tetapi kegiatan sosial lainnya seperti pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi, pemeriksaan ibu hamil dan lain sebagainya. Ini satu bentuk kepedulian yang sangat perlu diapresiasi.

“Dari 1000 orang target penderita katarak yang akan dioperasi, diharapkan sebagian besarnya berasal dari Kota Medan. Karena Medan memiliki penduduk terpadat dan berdasarkan pendataan memiliki warga yang menderita katarak,” kata Edwin.

Mewakili pihak rumah sakit, drs. Ahmad Fuad didampingi pemilik RSU Bandung Hj. Zaniyar Ginting menyampaikan bahwa setiap tahun ada sekitar 240 ribu orang yang terkena ancaman kebutaan. Dari jumlah penduduk Indonesia saat ini ada sekitar 3 juta orang yang menderita kebutaan. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu ada tindakan operasi kepada warga yang terkena katarak dan terancam mengalami kebutaan sebanyak 5.000 orang dari satu juta jiwa.  

Rabu, 15 Februari 2012

Sukses Gelar Acara di Stadion Teladan Medan


Panitia Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II Dibubarkan

SETELAH sukses menggelar acara di Stadion Teladan Medan Minggu (9/10) tahun lalu, Panitia Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II menyampaikan laporannya dihadapan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Bonar Napitupulu, Ketua Nasional Pesta Jubileum 150 Tahun HKBP Edwin P Situmorang SH MH dan unsur panitia serta jemaat yang hadir di Gereja HKBP Moria Jalan Sei Mencirim Medan, Sabtu (11/2) lalu.


Diawali dengan acara kebaktian meliputi lagu pujian, koor dan khotbah yang dibawakan Pdt. Julasber G. Silaban,MTh dari 1 Korintus 15 : 58. Dimana dalam khotbahnya, pendeta Silaban menekankan ”Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Pesta Jubileum sudah selesai, lanjutnya tapi tugas untuk tetap bergiat di dalam pekerjaan Tuhan tak pernah selesai.


Selanjutnya, Ketua Panitia Nasional Edwin P Situmorang membacakan nama-nama panitia inti Pesta Jubileum 150 tahun HKBP Wilayah II untuk maju ke depan sekaligus membacakan surat keputusan panitia nasional secara resmi membubarkan panitia wilayah II yang antara lain Ketua Umum Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II Dr RE Nainggolan MM, Sekjen Jadi Pane SPd, Wakil Ketua Jongkers Tampubolon,  Bendaha Basta Siahaan, Ketua Harian Rapotan Tambunan, drg Natalina Hutabarat MKes, Ferlin H Nainggolan, Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Pdt S M P Marpaung, Kompol Jonius  Taripar Hutabarat, dr Horas Rajagukguk SpB serta panitia lainnya.


Setelah dibubarkan, Ketua Panitia Wilayah II Dr. RE Nainggolan bersama Penasehat Lundu Panjaitan menyerahkan buku laporan pertanggungjawaban panitia dan memberikan penghargaan berupa pin kepada Ephorus dan Ketua Nasional. Selanjutnya, Dr. RE Nainggolan bersama Rapotan Tambunan dan Jongkers Tampubolon selaku panitia Diakonia tahun 2009 juga menyerahkan tanah seluas 10 hektar di kawasan Sembahe kepada Ephorus untuk dimanfaatkan menjadi kawasan pelatihan dan pendidikan diakonia.

Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat yang telah mendukung suksesnya Jubileum 150 tahun HKBP, seperti Pemerintah Provinsi Sumut, Pemko Medan,YSKI dan organisasi lainnya.  Kepada Panitia yang telah berhasil dalam menjalankan tugasnya, penghargaan paling besar adalah dari Tuhan. 

Sebelumnya, Ketum Panitia Nasional Edwin P Situmorang SH MH juga menyampaikan  terimakasih kepada semua elemen yang telah ikut berpartisipasi suksesnya acara Pesta Jubileum 150 tahun HKBP.

Sementara R E Nainggolan dalam sambutannya memaparkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan panitia mulai dari pembentukan panitia sampai berlangsungnya acara di Stadion Teladan Medan. Secara khusus, RE Nainggolah menggaris bawahi program kemanusiaan yang dilakukan panitia bekerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) yang pada acara pembubaran itu dihadiri oleh drg.Annita, telah menjangkau banyak masyarakat kurang mampu di berbagai daerah.

“Mudah-mudahan, apa yang telah diperbuat oleh panitia dan YSKI dapat bermanfaat bagi jemaat dan kita semua. Kerjasama dengan YSKI tidak hanya sebatas pesta tapi terus berlanjut demi untuk meringankan beban masyarakat yang kurang beruntung,” tandasnya.

Selesai acara pembubaran panitia, acara ramah tamah dan makan bersama digelar di rumah keluarga Dr. Januari Siregar, SH,M.Hum  dan dihibur oleh artis Batak Joel Simorangkir.

Keluarga Besar Nainggolan Bantu Korban Kebakaran



Keluarga Besar Nainggolan (KBN) Boru, Bere dan Ibebere Sumut menaruh perhatian kepada korban kebakaran Gang Bakung, Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area. Untuk meringankan beban korban, Ketua Dewan Penasehat KBN Dr RE Nainggolan beserta pengurus KBN lainnya memberikan bantuan 10 ton beras dan langsung diterima oleh salah seorang wakil masyarakat Aliong didampingi Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti dan Lurah Tegal Sari I Batara Harahap.


Pengurus KBN yang ikut menyerahkan bantuan adalah J Nainggolan, Anggota DPRD Medan CP Nainggolan, Anggota DPRD Sumut Robert Nainggolan, Mangido Nainggolan, Vivico Nainggolan, Hitler Nainggolan, Sahat Nainggolan, Frans Nainggolan serta pengurus lainnya.


Dalam sambutannya, RE Nainggolan menyampaikan  bahwa bantuan yang diberikan oleh KBN jangan dinilai dari jumlahnya, tapi ketulusan hati KBN membantu warga yang membutuhkan.  Karena, lanjutnya apa yang dirasakan korban kebakaran Gang Bakung juga dirasakan oleh KBN.


“Itu sebabnya KBN datang hari ini untuk memberikan bantuan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara kami yang terkena musibah kebakaran. Semoga tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan,” paparnya.


Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari I Batara Girsang menegaskan bahwa jumlah korban kebakaran 124 KK atau 542 jiwa dengan jumlah rumah yang terbakar 88 unit.

Sementara Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjuntak menyampaikan bahwa sejak terjadinya kebakaran, BPBD langsung berkoordinasi dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan, dan semua bantuan dapat didistribusikan dengan baik.

Jumat, 10 Februari 2012

Pasca Kebakaran Gang Bakung : YSKI Bantu Pengobatan dan Keperluan Sehari-hari



PASCA kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu di Jalan A R Hakim Lingkungan XII Gang Bakong Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area-Medan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menyerahkan bantuan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta bantuan keperluan sehari-hari, Rabu (8/2) kemarin. 

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan, Pdt. R Bambang Jonan (Gembala Sidang GBI), drg. Annita serta pengurus lainnya langsung turun ke lokasi dan melihat langsung korban kebakaran yang ditampung di tenda darudar dan rumah-rumah warga sekitar. 

Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hanna Loren Simanjutak menegaskan bahwa sejak terjadi kebakaran BPBD Kota Medan langsung turun ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan pihak ketiga untuk memberikan bantuan. Sampai hari ini, bantuan yang diberikan sudah disalurkan dengan baik, dimana Pemko Medan bekerjasama dengan pihak ketiga.

“Keperluan korban kebakaran mulai dari makanan, susu hingga keperluan lainnya, seperti selimut,odol sudah terpenuhi. Hingga saat ini kita pastikan tidak ada korban yang kekurangan bantuan untuk makanan dan keperluan lainnya. Termasuk untuk kebutuhan anak-anak dan balita,” kata Hanna.

Sementara Camat Medan Area Khoiruddin Rangkuti didampingi Lurah Tegal Sari I Batara Harahap  menjelaskan bahwa dari pendataan yang dilakukan diketahui jumlah korban kebakaran mencapai 124 KK atau 542 jiwa dengan rumah terbakar 88 unit.

Dalam kesempatan itu, YSKI memberikan bantuan makan siang dan malam. Selain itu ada juga bantuan berupa selimut, odol, sabun, handuk, ember, roti dan keperluan rumah tangga lainnya. 

Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan MM mengaskan, mudah-mudahan bantuan yang diberikan YSKI ini dapat meringankan beban para korban dan membangkitkan semangat korban agar tidak larut dalam kesedihan.

Selain memberikan bantuan makanan, YSKI juga mendirikan posko dan memberikan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan gratis bagi para korban. Lebih lanjut, RE Nainggolan mengingatkan agar tidak terulang kembali peristiwa seperti ini, perlu ada ketegasan dari pemerintah untuk memberlakukan gang kebakaran.(rel/ht) 

Rabu, 08 Februari 2012

Peringati HUT ke-60 : FK USU dan YSKI Gelar Bakti Sosial di Tapsel dan Madina


DALAM rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-60, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) jalin kerja sama dengan Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) menggelar acara bakti sosial dan pengobatan gratis di Sipirok, Padangsidimpuan dan Penyabungan (Tapsel dan Madina).
Untuk mendukung bakti sosial dan pengobatan gratis ini, Pembina YSKI Dr. R E Nainggolan bersama pengurus YSKI drg. Annita menyerahkan bantuan berupa kaca mata baca dan tongkat untuk tuna netra. Dukungan lainnya, tim YSKI akan ikut langsung terjun ke lapangan untuk membantu tim FK USU termasuk untuk mendata masyarakat yang membutuhkan kaki palsu dan tangan palsu.
Bantuan YSKI diterima langsung oleh Dekan FK USU Prof. Gontar A Siregar, Pudek II dr. Zaimah Tala MS, SpGK, Pudek III dr. Muhammad Rusda, SpOG (K), Ketua Panitia Bakti Sosial dr.Syah Mirsya Warli, SpU serta unsur panitia dan beberapa orang mahasiswa di Ruang Pudek II FK USU, Sabtu (28/1) lalu.
Ketua Panitia dr. Syah Mirsya Warli, Sp.U menegaskan bahwa acara bakti sosial akan diisi dengan pemeriksaan kesehatan gratis, pengobatan gratis, operasi katarak, operasi bibir sumbing, deteksi dini kanker payudara dan prostat, pemeriksaan THT, pemberian kaca mata serta kegiatan lainnya.
“Bakti sosial dilaksanakan selama 4 hari sejak Senin (31/1) di Sipirok, Padangsidimpuan dan Penyabungan. Ada sekitar 182 personil dosen dan mahasiswa yang turun langsung melaksanakan bakti sosial di dua kabupaten ini,” paparnya.
Dengan adanya bantuan kaca mata, tongkat untuk tunanetra dan pemberian kaki palsu serta tangan palsu dari YSKI, kata Dekan FK USU Prof. Gontar A Siregar akan memberi dampak besar bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.
“Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut agar masyarakat dari kelompok kurang mampu dan kesulitan dalam memenuhi biaya pengobatan dapat terbantu,” papar Siregar.
Sementara Pembina YSKI Dr. RE Nainggolan menegaskan bahwa program YSKI ke depan adalah tetap mengedepankan kepedulian terhadap sesama manusia ciptaan Tuhan, terutama dari kalangan kurang mampu. Tahun 2011 lalu, ada sekitar 198 ribu orang yang telah mendapatkan bantuan pengobatan dan yang lainnya dari YSKI.
“Kegiatan sosial yang telah kita lakukan antara lain memberikan kaki palsu, tangan palsu, kursi roda, pangkas rambut untuk lansia, pemberian kaca mata baca, tongkat untuk tunanetra dan bentuk bantuan sosial lainnya,” papar Nainggolan.





RE Nainggolan : Maksimalkan Peran Serta Masyarkat Memajukan Pendidikan


PERMASALAHAN dunia pendidikan kita saat ini, khususnya Sumatera Utara sangat kompleks. Ada banyak hal yang perlu dibenahi di sektor ini. Mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan perguruan tinggi perlu ada terobosan-terobosan baru untuk mengubah paradigma dan cara pandang kita terhadap dunia pendidikan. Semua elemen saat ini harus memiliki kepedulian yang sungguh-sungguh dalam membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Demikian disampaikan Direktur Pusat Studi Ekonomi Rakyat (Pusera) DR. RE Naingolan, MM dengan makalahnya “Peran Pemerintah dalam Pembangunan Pendidikan” pada acara Seminar Pendidikan Internasional yang diselenggarakan STIE-LMII di Aula Dinas Pendidikan Provsu, Sabtu (28/1) lalu.

Lebih lanjut RE Naingolan mengatakan, dulu beberapa dosen kita banyak yang diundang untuk menjadi tenaga pengajar di Malaysia. Sekarang justru terbalik, banyak dosen kita yang akhirnya belajar dan melanjutkan pendidikannya ke Malaysia.Walaupun sampai hari ini masih ada mahasiswa Malaysia yang belajar ke Indonesia untuk program-program tertentu.

“Permasalahan di sektor pendidikan antara lain masih kurangnya perhatian kesejahteraan pada guru-guru di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana, masih adanya kelompok masyarakat miskin yang belum memperoleh akses pendidikan, kurikulum pendidikan yang belum mangacu pada kondisi lokal, masih adanya tenaga pendidik tidak relevan dengan latar belakang pendidikan, masih banyak masyarakat yang belum berpartisipasi atau tidak peduli dengan pelaksanaan pendidikan, karena  isu pendidikan gratis   yang digunakan sebagai senjata untuk tidak  berpartisipasi,” paparnya.

Upaya-upaya untuk memaksimalkan peran serta masyarakat terhadap dunia pendidikan, lanjutnya dapat dilakukan dengan sikap peduli dan menegur ketika melihat siswa berkeliaran di mall, bolos sekolah atau tidak sekolah. Kemudian perusahaan-perusahaan besar bisa menunjukkan kepeduliannya lewat program CSR seperti memberikan beasiswa,” tandasnya.

Sumatera Utara, tambahnya, yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan seni budayanya dapat melakukan pembaharuan kurikulum berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keragaman peserta didik dan potensi daerah, serta diversifikasi jenis pendidikan secara profesional seperti di daerah Samosir perlu ada SMK dengan kecakapan khusus bidang industri kreatif, serta daerah-daerah yang memiliki potensi lainnya.

Disamping itu, pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap kinerja kelembagaan sehingga peran dan tanggung jawab sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan makin nyata. Pemerintah juga harus terus memikirkan kebijakan-kebijakan baru yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan, dalam kondisi seperti ini pemerintah juga harus melakukan evaluasi-evaluasi terhadap undang-undang tentang pendidikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam membangun dunia pendidikan.

Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa itu dibuka oleh Ketua STIE – LMII M. Kardy Sitanggang, SE,MSi dan menghadirkan pembicara Dr. TH Lumban Raja SE, MSi dengan materi “Paradigma Percepatan Pembangunan Daerah” dipandu moderator Jonson Rajagukguk, S.Sos, MAP. Sesi kedua ada Prof. H. Aldwin Surya, SE,MPd,Ph.D dengan materi “Sistim Pendidikan Indonesia untuk Menghasilkan SDM Berkualitas”, Dato’ Zainal Abidin (Malaysia) dengan materi “Komitmen Malaysia Membasmi Kemiskinan Secara Konsisten Melalui Pendidikan dan Latihan Secara Bersepadu”, Dr. Ir. HD Melva Sitanggang, MSi “Peran Pendidikan dalam Perencanaan SDM Menuju Peningkatan Kualitas Hidup Manusia” dan dipandu moderator Gunar Nainggolan,MPd.

Ketua Panitia Dr. TH Lumban Raja didampingi Wakil Ketua Ramses Simanullang, SE,MSi dan Sekretaris Lestari Malau, S.Pd,M.Hum menegaskan bahwa seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara.

“Harapan kita, dengan seminar ini mahasiswa bisa menambah wawasan dan memberikan masukan terhadap perbaikan pendidikan di Indonesia,” tandas Lumban Raja.







RE Nainggolan Paling Pas


Prediksi Sosok untuk Wagubsu pada Pilgubsu 2013

Sumut Pos-Sabtu, 28 Januari 2012

MEDAN-Sudah cukup banyak nama yang diprediksi menjadi orang satu di Sumatera Utara pada Pilgubsu 2013. Namun, siapakah yang pas untuk orang nomor dua alias wakil gubernur? Suara yang berkembang di masyarakat mengarah ke satu nama: RE Nainggolan.

Setidaknya hal ini diungkapkan Pengamat politik, Drs Nuzirwan Lubis MSP. Menurutnya, sosok RE Nainggolan sudah sangat dikenal di kalangan Birokrat karena mengawali karir dari jajaran terendah hingga tingkat tertinggi di Sumut. Bahkan dari sisi kemampuan mampu mentralisir suhu kekuatan. Hal ini terbukti saat masa kepemimpinan Rudolf M Pardede diterpa isu besar, begitu juga hingga ke periode berikutnya pasangan Syampurno. “Hanya saja untuk maju Sumut satu agak susah, namun bila Sumut dua bisa jadi banyak partai yang akan mengusung RE Nainggolan,” ucapnya, Kamis (26/1). “Bahkan, siapapun yang dipasangkan dengan RE Nainggolan, bisa menonjol dan mendulang suara besar,” tambahnya.

Hanya saja, dia memaparkan, kondisi yang sama bisa menurunkan sedikit posisi perolehan suara jika ada saingan pasangan calon dari latar belakang etnis dan agama yang sama. Meski begitu, bila dibandingkan RE Nainggolan dengan Parlindungan Purba, justru jumlah suaranya jauh lebih banyak RE Nainggolan. “RE Nainggolan memiliki nilai jual sangat tinggi, dibandingkan dengan Parlindungan Purba,” ujarnya.

Bupati Nias Selatan Mau Jadi Gubernur

Terlepas dari itu, ada kabar menarik soal jelang Pilgubsu. Masih setahun lagi penyelenggaraanya, ternyata sudah ada sosok yang berani buka-bukaan untuk ikut maju. Ya, sosok Bupati Nias Selatan (Nisel), Idealisman Dachi menjadi satu-satunya tokoh yang berani secara terang-terangan, menyatakan dirinya akan maju pada Pilgubsu 2013 mendatang.”Iya, saya akan maju pada Pilgubsu nanti,” akunya, kemarin.

Menurutnya, keinginanya maju berdasarkan hitung-hitungan matematis dari jumlah etnis Nias baik di Pulau Nias maupun yang tersebar di berbagai daerah di Sumut. “Hitung-hitungannya, suku Nias ada di berbagai daerah selain di Nias sendiri relatif memiliki kontribusi,” jelasnya.

Idealisman Dachi menegaskan, sejauh ini seusai dirinya memastikan akan maju pada Pilgubsu 2013 mendatang, kemudian akan melanjutkan pada proses lobi-lobi ke partai-partai politik. Lobi-lobi yang dilakukan secara menyeluruh, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan perahu partai-partai kecil, terlebih untuk partai-partai besar. “Bukan masalah utama, partai apa nantinya. Sebisanya, maju melalui kendaraan partai. Lobi-lobi terus dilakukan. Politik ini kan terus berubah-ubah. Nanti di akhir-akhir baru akan diketahui. Kalau seandainya nanti tidak ada kesepakatan dengan partai politik kita akan maju dari calon perseorangan,” tegasnya.

Pernyataan ini langsung direspon Nuzirwan Lubis. Menurutnya, apa yang diungkapkan Dachi tak lebih sekadar mencari perhatian. Pasalnya, ajang Pilgubsu bukan kegiatan yang mengada-ngada. Menurut dia, apapun yang dilakukannya saat ini oleh sejumlah tokoh menjadi perhatian masyarakat, terlebih-lebih menjadi masuk di media massa cetak.

“Jadi jangan mengada-ngada untuk maju, bila ada keinginan lebih baik lihat dulu tingkat populeritasnya karena ajang Pilgubsu bukan ajang yang mengada-ngada,” tegasnya.

Dia mengaku mendengar Idealisman Dachi akan maju sebagai calon Gubsu periode mendatang. Baginya, hal tersebut merupakan tindakan yang ngawur. “Untuk mendulang suara di Pulau Nias saja belum secara keseluruhan, konon lagi untuk mendapatkan suara di Pantai Timur atau Pantai Barat secara keseluruhan,” sebutnya.

Nuzirwan menambahkan, sosok Idealisman Dachi masih kalah bila dibandingkan dengan popularitas mantan Bupati Nias, Binahati Benedictus Baeha. Sehingga mustahil bila Idealisman maju sebagai Cagubsu. “Jadi ada hal yang sia-sia nantinya,” sebutnya.

Sementara itu, Turunan B Gulo, salah seorang Komisioner KPU Sumut menjelaskan kalau pihaknya sudah menetapkan tahapan-tahapan Pilgubsu 2013 mendatang. Dan, hal itu telah diserahkan ke Plt Gubsu, pimpinan dewan serta pimpinan partai politik, kemarin.

Itu dilakukan, agar semua pihak yang terlibat tersebut, segera mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada prosesi menjelang agar sudah selesai pada waktunya.

Diuraikannya, beberapa tahapan Pilgubsu 2013 mendatang antara lain, menetapkan pada tanggal 7 Maret 2013 untuk pemilihan putaran pertama dan tanggal 1 Mei 2013 untuk pemilihan putaran kedua (lainnya lihat grafis). “Kenapa dipersiapkan pemilihan untuk dua putaran. Karena KPU mengantisipasi calon yang akan maju pada Pilgubsu 2013 ini, lebih banyak dari 2008 lalu yang berjumlah lima pasangan. Selain itu, antisipasi bila terjadinya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Hitungannya, bila gugatan ke MK untuk satu gugatan itu memakan waktu 21 hari. Jika terjadi dua gugatan, maka membutuhkan waktu selama 42 hari. Kemudian, untuk Pilgubsu 2013 ini berbeda dengan Pilgubsu yang lalu, dimana untuk penetapan jumlah suara bagi pasangan yang menang sebesar 30 persen suara. Kalau tahun 2008 lalu, hanya 25 persen suara,” paparnya. (ari/ril)

Selasa, 07 Februari 2012

RE Nainggolan - Muhyan Intens Bahas Pilgubsu

Sabtu, 7 Januari 2012 | 11:41:58
MEDAN,sumutcbyer- Dua tokoh senior pemerintahan dan masing-masing mantan Sekdaprovsu, H Muhyan Tambuse dan RE Nainggolan disebut-sebut intens (kerap) membahas sekitar Pemilihan Gubsu dan Wagubsu (Pilgubsu) 2013. Kedua tokoh pamong ini terlihat wartawan sedang serius berdialoh sambil sarapan pagi bersama di salah satu warung soto di Medan . Pertemuan ini tampaknya cukup serius dan kabarnya cukup intens mereka lakukan. Di sini mereka berbicara hingga lebih 3 jam.

 Ketika dikonfirmasi wartawan yang langsung menyapa ketika dilihat kedua tokoh ini, Muhyan Tambuse yang juga mantan Kepala Biro Humas Pemprov Jambi dan juga dikenal sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Sumut menyatakan mereka hanya bernostalgia sembari membahas masalah-masalah dan perkembangan pemerintahan di Sumut.

 "Kami sekedar nostalgia dan diskusi tentang Sumut," ujar Muhyan. Saat ditanya wartawan apakah yang dibahas juga tentang rencana diantara mereka akan maju dalam Pilgubsu, baik RE Nainggolan maupun Muhyan Tambuse hanya tersenyum. "Kalau wartawan selalu aja mengaitkan ke politik," ujar RE yang mantan Bupati Taput dan mantan Kepala Badan Infokom Sumut ini.

 Hanya saja mereka mengaku tahun 2012 sudah pasti suhu politik akan tinggi karena menjelang Pilgubsu. Mereka berharap Sumut harus kondusif.Saat ditanya beberapa figur calon Gubsu yang sudah mulai muncul di masyarakat maupun baliho, mantan Sekda ini menyatakan sah-sah saja muncul tokoh dan justru lebih baik mereka memperkenalkan diri agar masyarakat lebih mengenal.

 Ditanya apakah mereke bersedia bila ditawarkan salah satu kandidat untuk wakil gubernur, Muhyan menimpali, "Saya melihat figur pemerintah banyak yang layak tampil termasuk RE Nainggolan," ungkapnya.

 Ditanya peluang Gatot (Plt Gubsu) menurut mereka peluang itu sama tergantung bagaimana cara semua kandidat mampu membangun komunikasi politik dengan semua pihak. H Muhyan Tambuse pernah menjadi Sekdaprov selama 6 tahun lebih bersama Gubsu HT Rizal Nurdin dan Rudolf Pardede. Masa Muhyan Tambuse membuat terobosan melakukan sosialisasi ke seluruh elemen Kabupaten dan Kota bersama KPU, Panwaslu tentang Pilgubsu langsung.

 Sedangkan RE Nainggolan memimpin Sekda lebih dua tahun menggantikan Muhyan Tambuse masa Gubsu H Syamsul Arifin dan masa itu banyak capaian keberhasilan diantaranya penilaian keuangan Pemprovsu Wajar dengan Pengecualian (WDP), pengelolaan keuangan terbaik di Indonesia dan berhasil bersama Gubsu H Syamsul Arifin menguasai Kaantor Gubsu dan hanya membayar Rp 1000 kepada Meneg BUMN yang diklaim lebih 15 tahun aset BUMN dan minta ganti rugi Rp 60 M. (sc/syam/mdn)

Kebudayaan : RE Nainggolan, Pelestari Opera Batak

Aufrida Wismi Warastri | Marcus Suprihadi | Jumat, 20 Januari 2012 | 10:58 WIB

MEDAN, KOMPAS.com- Pusat Latihan Opera Batak atau PLOt bakal menganugerahi mantan Sekretaris Daerah Sumatera Utara RE Nainggolan sebagai Ompu Pande Panggomgomi Tuan Paniroi Namangunghal Opera Batak.

RE Nainggolan dinilai berperan dalam upaya revitalisasi Opera Batak dengan membantu program revitalisasi saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara pada tahun 2002.

Sebelumnya, PLOt telah memberikan gelar khusus kepada dua Maestro Opera Batak, yakni: Alister Nainggolan dan Zulkaidah Harahap.  Alister Nainggolan mendapat gelar Ompu Datu Panggual Tuan Banner Namangunghal Opera Batak. Sedangkan Zulkaidah Harahap bergelar Nai Angkola Soripada Tuan Boru Siparungutungut Namangunghal Opera Batak.

Penganugerahan pada Alister dan Zulkaidah sudah dilaksanakan Sabtu pekan lalu. Sedangkan untuk RE Nainggolan, penggiat PLOt Thomson HS, Jumat (20/1/2012), mengatakan, pihaknya masih mencari waktu yang pas. Kemungkinan bulan Februari depan.

Sebelumnya, pada tahun 2007 Alister dan Zulkaidah juga telah menerima status maestro dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan dana hibah untuk membantu hidup mereka.
PLOt berdiri di Pematangsiantar sejak 2005 untuk meneruskan Program Revitalisasi Opera Batak yang dilakukan di Tarutung sejak 2002 oleh Asosiasi Tradisi Lisan atau ATL Jakarta.