Selasa, 22 Mei 2012

Wakili Orang Tua, Ny. RE Nainggolan Ingatkan Peserta SNMPTN 2012 Tidak Salah Pilih


Simulasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang digelar Bimbingan Test/Bimbingan Belajar Medica di Pardede Hall Medan, Sabtu (19/5) dihadiri 7.500 siswa dari berbagai sekolah di Sumatera Utara. Simulasi SNMPTN yang ke-3 ini digelar dua kali, pagi hari dan siang hari.
Pembukaan acara, Panitia memberikan kata-kata motivasi kepada siswa-siswi yang ikut simulasi agar tetap optimis dan bersemangat dalam menjawab soal-soal. Berhasil dalam simulasi, dipastikan akan berhasil menempus salahs atu PTN di Indonesia.

Turut memberikan motivasi sekaligus sebagai wakil dari orangtua siswa dan siswi Ny. RE Nainggolan Br. Sihombing yang juga didampingi suami Dr. RE Nainggolan menyampaikan beberapa hal. Pertama, siswa-siswi yang ikut test simulasi dan akan ikut test SNMPTN jangan gegabah atau salah dalam memilih. Jangan karena ikut-ikutan teman, lantas memilih jurusan yang sama dengan temannya.Padahal, potensi yang ada di dalam diri kita bukan jurusan itu.

”Jangan nanti setelah menjalani perkuliahan jadi menyesal dan putus di tengah jalan,” tegasnya.
Kemudian, lanjut Ny. RE Nainggolan yang bernama lengkap Linda Mariany Br. Sihombing ini dalam menjawab soal-soal harus teliti, akurat, cepat dan tepat. Pastikan dalam menjawab soal-soal ujian nanti haruslah teliti dan akurat.

Selanjutnya, doa yang disampaikan oleh perwakilan Agama Islam dan dilanjutkan dengan doa dari Agama Kristen. Acara simulasi pun dimulai dengan tertib.

Di tempat terpisah, Ketua Panitia Pelaksana Bukti Sinaga, SPd didampingi Berdaulat Bakkara,SS dan Jhonris Manihuruk, SPd menegaskan bahwa simulasi ini adalah simulasi yang ketiga kalinya di gelar.

”Siswa-siswi yang mengikuti bimbingan di Medica kita motivasi dan pacu terus agar bisa bersemangat dalam belajar dan bisa dalam menjawab soal-soal SNMPTN nanti. Harapan kita, semua yang ikut simulasi kali ini bisa masuk di PTN. Hanya saja, layaknya dalam sebuah pertandingan selalu saja ada yang menang dan ada juga yang kalah,” paparnya.

Bimbingan Medica yang dipimpin dr. Reinhaard Silalahi ini terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab dan memecahkan soal-soal yang diupayakan mirip dan hampir sama dengan soal-soal yang diuji di SNMPTN.

Sementara Tokoh Masyarakat DR.RE Nainggolan mendorong siswa agar lebih proaktif dalam belajar dan teliti dalam menjawab soal-soal. Kemudian yang terpenting lagi adalah, dalam hal memilih jurusan dan universitas, siswa harus benar-benar membawakannya dalam doa agar pilihan yang nantinya dituju tidak salah arah.

Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH : Dr RE Nainggolan MM Tokoh Terbaik Batak


 Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH menyebutkan Dr RE Nainggolan MM merupakan tokoh terbaik masyarakat Batak sekarang ini. Pernyataan itu disampaikan oleh Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH saat mengawali sambutannya pada acara pelepasan kelas III SMAN 2 Soposurung, Balige, Sabtu (14/2). 
                “Mana Pak RE Nainggolan ? oh…dia hadir ?,  Dr RE Nainggolan MM ini adalah tokoh terbaik masyarakat Batak saat ini, dan ucapan saya ini tidak ada  unsur politik, dan saya tidak mengerti politik,” kata TB Silalahi seraya mendapat sambutan tepuk tangan dari para tamu yang hadir, seperti  Meneg BUMN Dahlan Iskan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof Dr Emil Salim (Mantan Menteri Lingkungan Hidup) beserta istri, wakil Menteri Pendidikan Winda Berlianti, Irjen Pol (Purn) Drs Edward Aritonang mantan Kapolda Jawa Tengah, Dirut KIM Gandhi Tambunan, mantan Disnakertrans Sumut Rapotan Tambunan, Mangantar Tambunan (pen gusaha), Ketua DPRDSU Saleh Bangun, Tahan Manahan Penggabean (anggota DPRDSU),  Bupati Humbahas Maddin Sihombing, Bupati Tobasa Kasmin Simanjuntak, Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Jadi Pane SPd  dan para undangan lainnya. 
                Demikian seusai acara peringatan HUT ke-4 TB Silalahi Center, ketika Letjen (Purn) Dr TB Silalahi SH mau masuk ke mobil pribadinya, kembali menyapa  Dr RE Nainggolan MM “ayo Gubernur”.  “Etah ….Gubernur ,  par  jolo au da ? (ayo Gubernur, duluan saya ya ?),” sapa Dr TB Silalahi SH sembari berlalu dan melambaikan tangannya kepada RE Nainggolan,yang  kemudian disambut kembali  dengan tepuk tangan oleh para pemuda dan pelajar yang ada di sekitarnya.
                Bahkan saat itu, para pelajar dan pemuda-pemudi serta para orangtua berlomba-lomba bersalaman dan juga meminta foto bersama dengan Dr RE Nainggolan MM.  “Ayo-ayo,  foto sama dengan Pak RE Nainggolan,  calon Gubernur kita,” kata beberapa pelajar maupun para orangtua ketika melihat Dr RE Nainggolan MM saat mau menuju mobil pribadinya yang ingin pulang ke Medan.  Walaupun banyak yang antri ingin berfoto, RE Nainggolan tetap melayaninya dengan senang hati ditambah senyum sebagaimana ciri khasnya selama ini.  
                Setelah setengah jam berfoto dan berdialog dengan warga, pelajar dan pemuda  yang hadir pada acara peringatan HUT ke-4 TB Silalahi center, Sabtu itu, RE Nainggolan kemudian menaiki mobilnya, sembari dielu-elukan masyarakat sekitar  dengan  kalimat “Hidup RE Nainggolan, hidup Direktur Hidup Pusera (Pusat Study Ekonomi Rakyat),” seru mereka.
Seruan yang sama juga kembali diterima oleh Dr RE Nainggolan MM saat berhenti di Desa Tambunan, Balige untuk istirahat. “Horas amang RE Nainggolan ( Horas Bapak RE Nainggolan ?),” kata salah seorang marga Simanjuntak ketika melihat RE Nainggolan di  Desa Tambunan, Balige.  Lalu RE Nainggolan pun menyapa, “Horas Amang, sehat do kabar mu amang  ? (Horas Pak, apakah bapak sehat-sehat juga ?)”.

Setelah itu, RE Nainggolan pun berdialog dengan masyarakat sekitar  yang lambat laun semakin banyak mengerumuni. Tapi beberapa saat berdialog tiba-tiba seorang pemuda setempat  mendekati RE Nainggolan lalu berseru, “Hidup RE Nainggolan, hidup Pusera”, yang kemudian disambut RE Nainggolan dengan senyum dan menyalam pemuda tersebut. Pemuda itu, meminta agar RE Nainggolan mau maju jadi calon Gubernur pada Pemikada Gubsu tahun 2013. Karena dirinya ingin Provinsi Sumut ini dapat dipimpin oleh seorang nasionalis seperti Dr RE Nainggolan MM, juga iktelektualnya sangat teruji, baik di bidang birokrasi maupun yang lainnya. Itu juga sudah terbukti saat RE Nainggolan menjabat Bupati Tapanuli Utara maupun sebagai Sekdaprovsu.

Setelah beberapa saat berbincang-bincang  sembari menampung aspirasi masyarakat sekitar, RE Nainggolan pun kembali ke Medan Sabtu sore itu.(M35)

YSKI dan Pemkab Deliserdang Gelar Operasi Katarak Gratis Bagi Masyarakat Kurang Mampu


*Pembina YSKI Dr RE Nainggolan MM : Di Asean, Indonesia Paling TerTinggi Ditemukan Pederita Katarak

Yayasan Surya Kebenaran Indonesia (YSKI) bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang, Rumah Sakit Patar Asih, Perdami Sumut dan Sidomuncul gelar operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu, Minggu (1/4) di Rumah Sakit Patar Asih, Lubuk Pakam, Deliserdang. Kegiatan sosial itu menargetkan akan mengoperasi sekitar 500 masyarakat kurang mampu di wilayah Deliserdang sekitarnya.

Dalam acara pembukaan Pembina YSKI Dr RE Nainggolan MM dalam sambutannya mengatakan, kalau di tingkat negara-negara Asean, saat ini Indonesia paling tertinggi ditemukan penderita katarak mata. “Jadi dari 240 ribu penderita buta di Indonesia, diakibatkan oleh katarak mata, jadi kita sangat bersyukur kegiatan ini dapat terlaksana. Dengan adanya kegiatan operasi gratis katarak ini, para penderita katarak yang ada di Deliserdang dapat terbantu, terutama bagi warga yang kurang mampu,” kata RE Nainggolan.

Hadir dalam acara itu, Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars, Pengurus YSKI drg Annita, relawan YSKI Jadi Pane SPd dan Jansen Lase, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) cabang Sumut dr. Hj. Ariani Atiatul Amra SpM, Ratna Widiyawati (General Operasi Produk Sidomuncul), Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip, Wakil Dirut RS Patar Asih dr Horas Rajaguguk, anggota DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit, MC Donny Damara dan lain-lain.

RE Nainggolan juga menjelaskan, kalau YSKI sejak beberapa tahun lalu sudah melakukan kegiatan yang sama di seluruh wilayah Sumut, seperti Deliserdang, Medan, Binjai, Langkat, Karo, Tapanuli, Simalungin, Siantar, Sergai dan lain-lain.

“YSKI bukan saja melakukan operasi katarak mata tapi juga melakukan kegiatan pengobatan gratis lainnya, seperti operasi bibir sumbing dan langit-langit, hernia, operasi pembuatan anus kepada bayi, pengukuran dan pemasangan kaki/tangan pengganti (palsu), pembagian kacamata baca gratis dan lain-lain. Hingga kini YSKI telah memberikan pengobatan gratis kepada 28 ribu warga kurang mampu tanpa memandang suku, agama dan status maupun golongan,” kata RE Nainggolan.

Dalam kesempatan itu, RE Nainggolan juga menyampaikan pujiannya kepada Bupati Deliserdang Amri Tambunan dan Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars yang konsisten terhadap kesehatan masyarakatnya, selain pendidikan dan infrastruktur di wilayah Deliserdang.

 “Dimana ada kegiatan pengobatan gratis di  Deliserdang, Bupati Amri Tambunan selalu hadir, kalaupun berhalangan Wakil Bupati H Zainuddin Mars datang menggantikannya,” puji RE Nainggolan.

Sementara Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars mengatakan, kalau kesehatan merupakan salah satu program utama disamping pendidikan dan pembangunan insfrastruktur diDeliserdang.<span style="">&nbsp; </span>“Memang kemampuan dana dari Pemkab Deliserdang tidak begitu banyak, makanya kami mengajak para donator maupun instansi terkait lainnya dalam menyelanggarakan pengobatan gratis seperti sekarang ini, bukan untuk operasi katarak saja, tapi juga pengobatan umum lainnya. Kami juga membuka pintu bagi donator lainnya untuk penyelenggaraan seperti ini,” papar H Zainuddin Mars.

H Zainuddin Mars menjelaskan, dari 1,7 juta penduduk Deliserdang 5,34 persen diantaranya adalah penduduk miskin. “Dari Rp 2 triliun APBD tahun 2012 sebanyak 19 persen untuk kesehatan,” katanya, seraya berharap kerjasama seperti ini dapat dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Sedangkan Dirut RS Patar Asih Prof Dr Rudolf S Parhusip mengatakan, pihaknya membuka diri untuk kegiatan-kegiatan social seperti ini kedepannya. “Karena itu, Perdami cabang Sumut siap secara bersama-sama menurunkan angka kebutaan di Sumut,” sambung dr. Hj. Ariani Atiatul Amra SpM.

Dia mengatakan, kalau angka kebutaan masih tinggi di Indonesia, , sebanyak 50 persen penyebab kebutaan yang diderita masyarakat Indonesia karena penyakit katarak . “ Akibatnya produktivitas kinerja mereka pun menurun dan biaya pemeliharaan mata meningkat. Dengan kegiatan sosial ini, maka kita dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk kembali mandiri dan produktivitas kinerjanya kembali meningkat,” katanya.

Ratna sendiri menuturkan, kalau pihaknya sudah melakukan kegiatan social seperti ini di 77 kota di Indonesia, termasuk di Kota Lubuk Pakam, Deliserdang. “Sebelumnya di Lombok, kami berhasil melakukan operasi kepada 200 penderita katarak, dan di Lubuk Pakam ini kita menargetkan 500 orang operasi bagi penderita katarak,” ujarnya, seraya mengatakan, kalau tahun 2012 ini pihaknya menargetkan 12 ribu penderita katarak bisa dioperasi dengan bekerjasama 130 rumah sakit di Indonesia.

“Ini bisa kita lakukan jika kita semua bersatu dan bekerjasama dalam pelaksanaannya,” kata Ratna mengakhiri.